PTM Bakal Dihentikan Jika Muncul Klaster Penularan Covid-19 di Sekolah

8 Juni 2021, 21:03 WIB
Ilustrasi suasana pembelajaran tatap muka (PTM) /Dok. Pemprov Jateng

KABAR JOGLOSEMAR - Pemerintah tengah bersiap dengan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang bakal terlaksana Juli 2021 mendatang.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jumeri menyebut pada dasarnya PTM ini bersifat dinamis dan disesuaikan dengan keadaan sekolah masing-masing.

Meski sudah ada rencana membuka sekolah, Kemendikbudristek masih tetap membuat pertimbangan menutup kembali sekolah jika ada kasus penularan di lingkup tersebut.

Baca Juga: Jenuh Syuting Sinetron Ikatan Cinta, Amanda Manopo: Butuh Waktu Refreshing

"Jika saat PTM berlangsung, kemudian ada klaster penularan Covid-19 di sekolah itu, maka langkah yang diambil adalah menghentikan PTM terbatas," ujar Jumeri pada Selasa, 8 Juni 2021 seperti dikutip Kabar Joglosemar dari Antara.

Jika ternyata ada penghentian PTM terbatas, Kemendikbudristek bakal segera melakukan testing, tracing dan treatment dengan pihak yang berkontak erat.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk menjamim keamanan dan keselamatan guru maupun peserta didik.

"Juga dilakukan tracing, siapa yang melakukan kontak erat dan jika terbukti positif COVID-19 maka diberikan treatment," ujar dia.

Baca Juga: Seorang Warga Bantul yang Positif Corona Kabur dari Shelter Isolasi

Tak cuma itu saja, skenario yang sudah disiapkan jika pada pelaksanaan PTM terbatas ditemukan kasus maka akan dilakukan penutupan serta isolasi sementara.

"Sekolah itu kami tutup sementara, kami liburkan. Setelah situasi COVID-19 membaik, sekolah bisa dibuka kembali. Saya rasa itu buka tutup amat dinamis," imbuhnya.

Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menargetkan pelaksanaan PTM terbatas di seluruh sekolah pada tahun ajaran baru 2022/2023.

Pelaksanaan PTM terbatas ini bakal dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler