KABAR JOGLOSEMAR - Ajang balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP rupanya akan kembali mengalami kendala gara-gara Covid-19.
Perlombaan MotoGP Thailand 2021 pun dikabarkan akan ditunda atu bahkan dibatalkan.
Hal tersebut berkaitan dengan lonjakan kasus Covid-19 di negara Thailand. Hal ini kemudian menjadi pertimbangan Dorna Sports selaku panitia penyelenggara balap MotoGP.
Baca Juga: Alami Kecelakaan hingga Mobil Hancur, Max Verstappen Geram Atas Lewis Hamilton
Berdasarkan jadwal dari Dorna Sports, seharusnya balap MotoGP Thailand di sirkuit Chang akan berlangsung tanggal 17 Oktober 2021 mendatang.
Meskipun begitu, belakangan ini tersiar kabar bahwa Valentino Rossi, Marc Marquez, dan para pembalap lain terancam batal balapan di sirkuit ini.
Dilansir dari Crash, Selasa 20 Juli 2021, dilaporkan bahwa Thailand menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang saat ini mengalami rekor jumlah tertinggi kasus Covid-19.
Baca Juga: Jelang Paruh Kedua MotoGP 2021, Jack Miller Siap Buktikan Ducati Layak Merekrutnya
Adapun hal tersebut disinyalir lantaran proses vaksinasi yang lambat serta kepatuhan masyarakat kepada prokes (protokol kesehatan) yang cenderung kurang disiplin.
Melihat kondisi tersebut, Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand dikabarkan sudah melarang kegiatan balapan di sirkuit Chang meski tanpa penonton.
Di luar itu, hingga kini belum ada keputusan dari pihak Dorna Sports maupun pemerintah Thailand soal balapan tersebut dibatalkan atau tidak.
Baca Juga: Ambisi Besar Marc Marquez di MotoGP 2021: Bak Ketagihan, Selalu Ingin Lebih
Sebagai tambahan informasi, sirkuit Chang mulai bergabung dalam balap MotoGP sejak tahun 2018.
Selama dua tahun berturut-turut, Thailand sukses menggelar ajang MotoGP tersebut dan bahkan sempat mencatat rekor jumlah penonton hingga 226.655 di tahun 2019.
Sirkuit tersebut kemudian menjadi agenda tetap dalam ajang MotoGP. Namun di tahun 2020 ajang MotoGP Thailand terpaksa batal karena Covid-19.
Sementara itu, kini Thailand kembali terancam untuk tidak dapat menggelar MotoGP 2021 karena kasus lonjakan Covid-19 yang tergolong masih tinggi. ***