Dominic Thiem Berharap Raih Gelar Grand Slam Pertama di US Open 2020

- 12 September 2020, 17:33 WIB
Dominic Thiem
Dominic Thiem /USOpen.org/

KABAR JOGLOSEMAR - Petenis asal Austria, Dominic Thiem, berharap akan meraih gelar Grand Slam pertamanya, di Flushing Meadows. Petenis nomor tiga dunia itu telah mencapai babak final pada kejuaraan putra US Open.

Babak final kali ini merupakan final keempat pada kejuaraan Grand Slam, namun pada tiga final sebelumnya, ia harus menelan pil pahit karena kalah dari lawannya.

Oleh karena itu, ia sangat menyadari kemungkinan patah hati yang akan terjadi sekali lagi, ketika menghadapi petenis asal Jerman, Alexander Zverev, Minggu besok.

“Itu adalah tujuan terbesar dan juga impian terbesar yang saya miliki dalam karir tenis saya sejak beberapa tahun,” ujar Thiem ketika ditanya wartawan apa artinya gelar Grand Slam AS Terbuka, seperti dikutip kabarjoglosemar.com dari Reuters.

Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja Tapi Gagal Terus? Coba Ikuti Tips Berikut

Sebelumnya pada tahun 2018 dan 2019, Thiem mengalami kekalahan saat bertanding melawan Rafael Nadal. Namun, kekecewaan terbesarnya ialah kekalah dari petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, setelah bertanding sebanyak lima set selama empat jam di Australia Terbuka.

“Sejak saat itu saya menyadari bahwa mungkin suatu hari saya bisa melakukannya, dan terutama sejak saya memainkan final pertama Prancis Terbuka pada tahun 2018,” kata Thiem.

“Namun, sangat sulit juga untuk mencerna kekalahan di Australia karena saya sangat dekat saat itu. Ini adalah tujuan terbesar yang ingin saya capai,” imbuhnya.

Baca Juga: Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan, Salah Satunya Lewat Website Resmi sso.bpjsketenagakerjaan.go.id

Nadal dan Roger Federer memilih keluar dari turnamen AS Terbuka tahun ini. Sementara, Djokovic gagal lolos karena memukul leher hakim garis dengan boa di ronde keempat.

Tidak hadirnya tiga petenis besar dunia tersebut, Thiem berada di atas angin. Pasalnya, lawan Thiem merupakan seorang petenis muda berusia 23 tahun yang bukan bagian dari tiga petenis besar.

Namun, Thiem memilih untuk tetap merendah. Ia mengatakan bahwa Zverev merupakan lawan yang hebat dan lebih dari mampu untuk memenangkan final tersebut. Secara head to head Thiem memimpin tujuh kemenangan dengan dua kekalahan ketika melawan Zverev.

Baca Juga: 7 Penyebab Insentif PraKerja Gagal Dicairkan

Di samping itu, ia juga senang karena final digelar pada hari Minggu. Hal itu disebabkan Thiem dapat mengobati kekecewaannya setelah Australia Terbuka sebelumnya.

“Jika itu tidak akan terjadi pada hari Minggu, saya harus terus bekerja dan mungkin mendapatkan kesempatan di Grand Slam lainnya. Nah, kesempatannya sekarang di hari Minggu. Saya akan mencoba segalanya untuk membuatnya,” pungkasnya.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x