Kritik Pedas Sejumlah Pejabat Negara soal European Super League

- 20 April 2021, 02:46 WIB
Ilustrasi European Super League dan konsep yang memicu perdebatan
Ilustrasi European Super League dan konsep yang memicu perdebatan /Barca Universal

KABAR JOGLOSEMAR - Sebanyak 12 klub besar Eropa telah menyepakati bentukan European Super League atau Liga Super Eropa.

Kemunculan kompetisi tersebut sembuat panas drama di luar lapangan sepak bola. Tudingan miring mulai dari bakal menyaingi kompetisi EUFA Liga Champions sampai kepentingan segelintir pihak membuatnya menjadi sorotan.

Memang ada yang mendukung kompetisi tersebut namun tak sedikit pula yang mengecam mulai dari suporter hingga sejumlah pejabat negara.

Baca Juga: EUFA Umumkan Format Baru Liga Champions

Perdana Menteri Italia Mario Draghi salah satunya mendukung sikap tegas UEFA menolak rencana diadakannya European Super League yang digagas oleh 12 klub besar Eropa termasuk tiga tim dari Italia.

Draghi menyatakan bahwa pemerintah mengikuti perdebatan yang terjadi seputar proyek kompetisi Liga Super Eropa.

“(Istana Kepresidenan) Roma sangat mendukung posisi otoritas sepak bola Italia dan Eropa untuk mempertahankan kompetisi nasional, nilai-nilai meritokratis dan fungsi sosial olahraga,” seperti dikutip dari AFP.

Baca Juga: Sudah Puasa Ramadhan Hari ke-7, Jangan Keliru Ini Rukun Puasa Agar Ibadah Sah dan Diterima Allah SWT

Boris Johnson bahkan juga menolak keras bentukan kompetisi yang digagas 12 klub papan atas itu.

Baginya, kehadiran European Super League justru aksn merusak sepam bola.

"Liga Super Eropa akan sangat merusak sepak bola dan kami mendukung tindakan yang akan dilakukan otoritas sepak bola,” kata Boris Johnson dikutip dari Twitter pribadinya, @BorisJohnson.

“Mereka akan menyakiti liga-liga domestik, dan ini akan menjadi perhatian para penggemar sepak bola di seluruh negeri," imbuhnya.

Baca Juga: Takbir Keliling di Penghujung Ramadhan 2021 Akan Dilarang, Menag Sarankan Ini Sebagai Pengganti

Dia pun meminta klub yang terlibat dalam rencana pembentukan European Super League buka suara soal berbagai pertanyaan yang beredar sebelum mengambil langkah.

"Klub-klub yang terlibat harus menjawab pertanyaan para fan sebelum mengambil langkah lebih jauh,” tambah Boris Johnson.

Tak cuma dikecam oleh Perdana Menteri Inggris, hal itu juga dikecam dari Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Ia malah mengapresiasi keputusan klub sepak bola Prancis yang menolak berpartisipasi.

“Presiden menyambut baik posisi klub-klub Prancis menolak berpartisipasi dalam proyek Liga Super Eropa yang mengancam prinsip solidaritas dan olahraga,” kata Istana Kepresidenan Prancis Elysee dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Menilik Konsep European Super League yang Kini Jadi Perdebatan

“Prancis akan mendukung langkah yang diambil oleh LFP, FFF, UEFA dan FIFA demi melindungi integritas setiap kompetisi, baik nasional maupun di Eropa," tambah pernyataan itu.

Menteri Kebudayaan dan Olahraga Spanyol, Josa Manuel Rodríguez Uribes, mengatakan dia berharap kesepakatan bisa dicapai sehingga sepak bola Spanyol tidak "didevaluasi" oleh liga baru.

"Saya pikir ancaman atau harus kita katakan, rencana yang melibatkan kecelakaan tidak baik untuk sepak bola, untuk fans, atau untuk siapa pun," ujarnya.

Sejauh ini 12 tim yang menyatakan diri terlibat diantaranya Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotpur, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x