Mereka menduga BWF justru akan menjadi pendukung dan pelindung mereka. Namun ternyata BWF dinilai bersikap tidak adil.
“Kami ingin BWF menjadi protektor kita. Tapi, first respons mereka sangat tidak adil. Kita lagi di hall dan saat pertandingan kita diminta pulang saat itu juga. Memang kita terima email dri NHS Inggris, tapi perlakukan mereka itu kayak gitu lho sebagai penyelenggara. Mereka memutuskan sepihak begitu saja,” jelas Greysia Polii.
Greysia Polii yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu dalam All England 2021 ini juga menjelaskan salah satu perilaku tidak adil dari panitia dan BWF.
Baca Juga: Demi Dapatkan Insentif, Pemberian Rating dan Ulasan Wajib Dilakukan di Dashboard Prakerja 2021
Yakni ketika kontingen Indonesia dilarang menaiki bus untuk menuju hotel. Mereka juga dilarang menggunakan lift.
Padahal, menurut Greysia Polii, bila memang ingin menjaga agar tetap steril, bus dan lift tersebut bisa disemprot disinfektan usai mereka gunakan.
“Panitia meminta kami pulang dengan berjalan kaki ke hotel, tidak naik bus. Saat itu tim indonesia Ahsan/Hendra lagi tanding, kata mereka 'biarkan saja mereka tanding saja'. Kalau masalah kesehatan seharusnya Ahsan/Hendra juga tidak bisa lanjut main. Soal bis, kan bisa naik bus, atau naik lift habis itu disemprot,” lanjutnya.
Baca Juga: The Power of Netizen! Adegan Ikatan Cinta Ini Mirip Film India Kabhi Khusie Kabhie Gham
Pihak All England 2021 diketahui menerima banyak protes dari netizen Indonesia atas insiden tersebut.
Bahkan, akun Instagram mereka pun sempat menghilang karena diduga banyak direport oleh netizen Indonesia.