Tak Cukup Surat Permohonan Maaf BWF Soal All England, Menpora dan Ketua PBSI Minta Ini

- 25 Maret 2021, 08:30 WIB
Ketua PBSI Agung Firman Sampurna dan Najwa Shihab/
Ketua PBSI Agung Firman Sampurna dan Najwa Shihab/ /Tangkapan Layar YouTube.com/Najwa Shihab/

KABAR JOGLOSEMAR - Program Mata Najwa pada 24 Maret 2021 mengangkat tema yang masih menjadi perbincangan, yakni seputar olahraga.

Dunia olahraga kembali diuji dengan situasi pandemi Covid-19 yang tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan berbagai negara.

Terbaru, kontingen bulutangkis Indonesia terpaksa mundur dari kompetisi All England. Alasannya karena harus menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Xiaomi Bakal Launching HP Baru, Xiaomi Mi 11 Pro dan Mi 11 Ultra Pada 29 Maret 2021, Ini Bocoran xda

Kejadian pada kompetisi All England berujung menimbulkan kekecewaan pada publik terutama pencinta bulutangkis.

Di lain sisi, adanya pertandingan bulu tangkis menunjukkan kalau secara perlahan dunia olahraga mulai pulih dari dampak pandemi corona.

Tak dapat dipungkiri masalah kesehatan di dunia berdampak pada berbagai sisi kehidupan, salah satunya olahraga.

Baca Juga: Penyebab Belum Juga Lolos Seleksi Kartu Prakerja Hingga Gelombang 15, Cek di Sini

Perlakuan BWF turut membuat Ketua PBSI Agung Firman Sampurna juga merasa kecewa. Ia sampai menuding ada usaha menjegal pemain Indonesia. Najwa Shihab pun kembali menanyakan hal tersebut, apa alasannya.

Dia menjelaskan yang pertama saat datang sudah dilakukan tes PCR. Pemain Indonesia telah patuh melakukan tes dan ada kejanggalan terkait tes PCR terhadap pemain dari negara lainnya. Misalnya, melakukan tes PCR pribadi dan tidak difasilitasi penyelenggara.

“Ada sesuatu yang tidak beres,” tegas Agung Firman Sampurna.

Baca Juga: Pemkot Jogja Bakal Berlakukan Sanksi Sosial Baru, Nekat Merokok Sembarangan, Siap-siap Difoto dan Disebar

Menurutnya, saat itu meminta tes PCR untuk membuktikan kondisi kesehatan pun tidak diberikan. Artinya, tidak ada pertanggungjawaban pula dari pihak BWF terhadap atlet Indonesia bahkan sampai dipaksa mundur.

Hal senada disampaikan pula oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Pihaknya juga menilai jika BWF tidak profesional, diskriminasi, bahkan tidak transparan.

Sementara itu BWF sudah menyampaikan surat permohonan maaf kepada Indonesia.

Baca Juga: The Power of Netizen! Adegan Ikatan Cinta Ini Mirip Film India Kabhi Khusie Kabhie Gham

“Apakah penilaian Anda masih sama sekarang setelah beberapa hari menerima surat permohonan maaf BWF?,” tanya Najwa Shihab.

Menpora menegaskan Tentu sikap dan reaksi itu mewakili pemerintah. Melihat perlakukan tidak baik terhadap Warga Negara Indonesia di luar negeri.

“Disitulah saya menyimpulkan kita diperlakukan secara diskriminatif dan kemudian dari informasi-informasi BWFnya tidak transparan,” ungkap Menpora Zainudin saat diwawancari Najwa Shihab.

Baca Juga: Punya Badan yang Langsing dab Berotot, Ternyata Rose BLACKPINK Tak Jalani Diet

Apakah langkah selanjutnya setelah mendapatkan surat permintaan maaf dari BWF? Perlu ada penjelasan dari BWF kepada PBSI terkait permasalahan yang terjadi saat turnamen All England kemarin.

Menpora mengingatkan agar PBSI bisa menuntut penjelasan lebih rinci terkait permasalahan yang dihadapi pemain bulutangkis Indonesia di All England.

Selain itu, Menpora menegaskan jangan sampai BWF sebagai federasi internasional mengulanginya lagi. Sementara itu, para atlet bulutangkis mengaku rugi waktu, tenaga, hingga material. Pasalnya, ada yang harus menggunakan uang pribadi untuk berangkat mengikuti pertandingan All England. ***

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x