Soal Insiden di All England, Atlet Indonesia Marah dan Masih Kesal

25 Maret 2021, 08:48 WIB
Usai Tim Indonesia dinyatakan mundur dari All England 2021, netizen mengancam akan mengirim teroris ke Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). /Dok. kemenpora/ Putra

 

KABAR JOGLOSEMAR – Insiden pemulangan atlet Indonesia dari ajang All England 2021 masih membuat para atlet merasa marah dan kesal.

Tim asal Indonesia diminta untuk mundur dari ajang All England tersebut oleh panitia dan Federasi Badminton Dunia (BWF).

Hal tersebut disebabkan karena tim Indonesia kedapatan berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang ternyata positif COVID-19 dari Istanbul, Turki, ke Birmingham, Inggris.

Baca Juga: Ketua KOI dan Eko Maung Berdebat Sengit Soal All England di Acara Mata Najwa

Salah satu atlet Indonesia pemain ganda putri, Greysia Polii mengaku hingga kini masih merasa marah dan kesal atas pemaksaan sepihak dari pihak panitia All England dan BWF itu.

“Kalau ditanya marah, ya marah dan masih kesal. Karena kenapa kami tidak bisa ikut tanding, apalagi kemarin melihat ada yang merasakan juara,” kata Greysia Polii dikutip Kabar Joglosemar.com dari kanal Youtube Mata Najwa.

Lebih lanjut, Greysia Polii menuturkan bahwa sikap dari BWF tersebut justru di luar dugaan mereka.

Baca Juga: Tak Cukup Surat Permohonan Maaf BWF Soal All England, Menpora dan Ketua PBSI Minta Ini

Mereka menduga BWF justru akan menjadi pendukung dan pelindung mereka. Namun ternyata BWF dinilai bersikap tidak adil.

“Kami ingin BWF menjadi protektor kita. Tapi, first respons mereka sangat tidak adil. Kita lagi di hall dan saat pertandingan kita diminta pulang saat itu juga. Memang kita terima email dri NHS Inggris, tapi perlakukan mereka itu kayak gitu lho sebagai penyelenggara. Mereka memutuskan sepihak begitu saja,” jelas Greysia Polii.

Greysia Polii yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu dalam All England 2021 ini juga menjelaskan salah satu perilaku tidak adil dari panitia dan BWF.

Baca Juga: Demi Dapatkan Insentif, Pemberian Rating dan Ulasan Wajib Dilakukan di Dashboard Prakerja 2021

Yakni ketika kontingen Indonesia dilarang menaiki bus untuk menuju hotel. Mereka juga dilarang menggunakan lift.

Padahal, menurut Greysia Polii, bila memang ingin menjaga agar tetap steril, bus dan lift tersebut bisa disemprot disinfektan usai mereka gunakan.

“Panitia meminta kami pulang dengan berjalan kaki ke hotel, tidak naik bus. Saat itu tim indonesia Ahsan/Hendra lagi tanding, kata mereka 'biarkan saja mereka tanding saja'. Kalau masalah kesehatan seharusnya Ahsan/Hendra juga tidak bisa lanjut main. Soal bis, kan bisa naik bus, atau naik lift habis itu disemprot,” lanjutnya.

Baca Juga: The Power of Netizen! Adegan Ikatan Cinta Ini Mirip Film India Kabhi Khusie Kabhie Gham

Pihak All England 2021 diketahui menerima banyak protes dari netizen Indonesia atas insiden tersebut.

Bahkan, akun Instagram mereka pun sempat menghilang karena diduga banyak direport oleh netizen Indonesia.

Pada akhirnya, pihak penyelenggara All England pun meminta maaf kepada rakyat Indonesia khususnya para atlet yang gagal berjuang di ajang All England 2021.***

 

 

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler