Network
KABAR JOGLOSEMAR - Sejumlah negara di dunia hingga kini masih menyerukan boikot produk Prancis.
Hal ini menjadi buntut atas pidato Presiden Perancis, Emmanuel Macron, yang dinilai menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Baca Juga: Periksa Status Kepesertaan BPJS Kesehatan di JKN Mobile atau WA ke Nomor Ini, Siapkan NIK KTP
Di media sosial, beredar foto-foto yang menunjukkan rak supermarket yang biasa terisi produk dari Prancis dikosongkan.
Pada akhir Oktober 2020 lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) merilis pernyataan sikap terkait dengan ungkapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," tulis salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.
Kemarahan masyarakat dipicu pernyataan seperti menyebut Islam sedang mengalami krisis.
"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia," ungkap Macron seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters.
Baca Juga: Siap-siap, Wanna One Dikabarkan Tengah Diskusikan soal Special Stage MAMA 2020
Macron juga berkomentar soal kematian seorang guru sejarah Samuel Paty pada 16 Oktober 2020 lalu. Paty merupakan seorang guru sejarah yang menujukkan kartu Nabi Muhammad di kelasnya.
