Endriadi menyebutkan bahwa motif dari kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut adalah tindak kekerasan.
"Kami tidak menyelidiki ke sana. Ini peristiwanya perisitiwa pembunuhan rekan-rekan. Jadi peristiwa pembunuhan modusnya dengan tindakan kekerasan," lanjutnya.
Baca Juga: Dorong Mutu Produk Kepariwisataan, Pemkab Magelang Adakan Pelatihan Sajian Kuliner Higienis
Dalam rekonstruksi tersebut, sebanyak 49 adegan kembali diperagakan di indekos pelaku, Waliyin di daerah Krapyak, Triharjo, Sleman.
Kabarnya, korban diduga dibunuh karena tengah meneliti komunitas LGBTQ yang ada di Jogja.***