Duka Sepakbola Dunia Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan: Mengheningkan Cipta Sebelum Pertandingan Dimulai

- 3 Oktober 2022, 23:07 WIB
Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan 11 BRI Liga 1 Indonesia 2022/2023. /Twitter @PSSI
Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan 11 BRI Liga 1 Indonesia 2022/2023. /Twitter @PSSI /

 

 

KABAR JOGLOSEMAR – Tragedi usai pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya di stadion Kanjuruhan (1/1/2022) tidak hanya menyisakan duka bagi Indonesia.

Namun Sepakbola dunia juga turut berduka atas tragedi yang menimbulkan banyak korban tersebut.

Pada pertandingan tersebut, Persebaya Surabaya berhasil mengungguli tim tuan rumah Arema FC.

Baca Juga: Klik poki.co.id Untuk Main Ribuan Game Tanpa Download di Poki Games: Tersedia Ribuan Game

Setelah peluit panjang dibunyikan, beberapa suporter masuk ke lapangan dan kerusuhan pun tidak dapat dihindari.

Akibat tragedi di stadion Kanjuruhan tersebut mendapat sorotan dunia. Untuk menyampaikan rasa duka cita terhadap tragedi di Kanjuruhan, kompetisi La Liga Spanyol dan Eredivisie Belanda mengheningkan cipta sebagai ungkapan rasa duka cita.

Media-media olahraga besar Eropa seperti The Guardian Sport dan Marca juga turut menjadikan tragedi di stadion Kanjuruhan sebagai salah satu tajuk utama mereka.

Baca Juga: Masih Aktif! Inilah Kode Redeem Free Fire Senin, 3 Oktober 2022: Klaim Melalui reward.ff.garena.com

Sebelum melakoni laga di pekan ke-7 Liga Spanyol (La Liga) pada Minggu, 2 Oktober 2022, para pemain Espanyol dan Valencia melakukan hening cipta sebagai ungkapan rasa duka cita atas tragedi di stadion Kanjuruhan.

Laga antara Espanyol dan Valencia tersebut digelar di RCDE Stadium.

Kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan terjadi setelah beberapa suporter memasuki lapangan.

Baca Juga: Pemkot Malang Buka Posko Layanan Informasi Kanjuruhan, Berikut Prosedur Pelaporan Orang Hilang

Tindakan tersebut pun akhirnya diikuti oleh para suporter lain. Karena banyaknya suporter yang masuk ke dalam lapangan, situasi pun semakin tidak terkendali.

Pihak keamanan mencoba mengamankan situasi dengan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas. Padahal tindakan menggunakan gas air mata tersebut dilarang oleh FIFA.

Hal itu tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada Pasal 19 poin b tentang pengawasan penonton yang menyatakan bahwa tidak diperbolehkan memakai gas air mata dan cerawat. 

Baca Juga: Download Gratis Minecraft Java Edition di HP Android? Langsung Cek Tautan Berikut yang Legal dan Aman

Gas air mata yang ditembakkan oleh petugas keamanan tersebut kemudian mengarah ke tribune selatan.

Gas air mata itulah yang diduga menjadi penyebab suporter panik, sesak napas, pingsan, bahkan terinjak-injak sehingga banyak menimbulkan korban jiwa. ***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah