Network
KABAR JOGLOSEMAR – Kasus meninggalnya Brigadir J hingga kini belum menemui titik akhir. Kasus ini pun masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang.
Selain Bharada E dan Ferdy Sambo yang sering terdengar, kali ini nama Benny Mamoto juga tengah ramai diperbincangkan. Benny Mamoto menjadi sorotansetelah pernyataannya menjadi kontroversi.
Baca Juga: Kembali Bercerai, Risty Tagor Enggan Ungkap Sosok Suami Ketiganya: Saat Ini Fokus Menjaga Anak
Pernyataannya menjadi kontroversi karena terkesan membela Ferdy Sambo. Bahkan pernyataannya juga terkesan hanya menjadi juru bicara Kapolri daripada tupoksinya sebagai pengawas kinerja Polri.
Menurut Benny Mamoto kasus meninggalnya Brigadir J tidak terdapat kejanggalan. Bahkan ia juga mengaku dirinya sempat turun langsung dan bahkan melihat langsung bukti-bukti terkait kasus meninggalnya Brigadir J.
"Saya perlu turun karena banyaknya silang informasi yang membuat bingung masyarakat. Sehingga saya turun langsung mendengar langsung, melihat langsung, bukti-bukti yang ada termasuk foto-foto yang ada," kata Benny.
Baca Juga: Resep Membuat Bubur Asyura: Makanan Tradisi di Bulan Muharram
Benny pun menjelaskan kronologi meninggalnya Brigadir J, ia juga menyebutkan kronologi yang dijelaskan Bharada E adalah kronologi yang direkayasa.
"Jadi kasus ini memang berawal dari terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J. Dia masuk ke kamar istri Ferdy Sambo, kemudian Bharada E itu dengar langsung turun untuk mengecek ada kejadian apa, setelah turun ternyata ditemui di situ ada Brigadir J yang justru malah menodongkan senjata kemudian melakukan tembakan. Nah kemudian terjadilah tembak menembak yang akhirnya Brigadir J meninggal dunia," imbuhnya.
