KABAR JOGLOSEMAR- Yogyakarta sedang darurat sampah sejak TPST Piyungan ditutup karena ratusan ton sampah menumpuk telah mencemari lingkungan.
Daerah yang dicemari adalah sumur dan sawah warga setempat. Banyak sampah yang longsor ke sawah dan mengakibatkan sawah menjadi kotor.
Agar dapat mengurangi sampah di TPST Piyungan maka perlu dimulai dari sampah rumah tangga. Hal ini adalah solusi efektif yang dapat dilakukan oleh masyarakat Jogja.
Baca Juga: Profil Syabda Perkasa Belawa Penentu Tim Thomas Indonesia Menjadi Juara Grup
Masyarakat Jogja bisa memulai untuk mengelola sampah rumah tangga dengan beberapa cara.
Dikutip oleh Kabar Joglosemar dari berbagai sumber terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah. Berikutnya caranya:
- Pisahkan sampah sesuai jenisnya
Secara garis besar sampai dibedakan menjadi 2 jenis, yakni organik dan anorganik. Siapkan 2 tempat sampah di rumah yang dikhususkan sesuai dengan jenis sampah.
Sampah organik merupakan sampai yang berasal dari alam dan dapat terurai sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Sementara sampah anorganik adalah sampah plastik, kaca, karet, besi.
Sampah ini sebaiknya dibuang ditempat yang memiliki alat pelebur atau bisa juga memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat.
- Buat kompos dari sampah organik
Mengelola sampah menjadi kompos dapat dilakukan dari limbah dapur sehingga menghasilkan pupuk kandang untuk tanamanmu dirumah.
- Terapkan prinsip 3R
3R merupakan singkatan dari Reuse (penggunaan kembali), Reduce (mengurangi), dan Recycle (mendaur ulang).
Sebagai contoh, botol minuman plastik yang sudah tidak digunakan dapat dijadikan sebagai hiasan atau pot bunga. Hal ini dapat mengurangi pembuangan sampah yang berlebihan.
Berikut beberapa cara agar kita lebih mudah untuk menjaga lingkungan dan tidak menimbulkan penumpukan sampah berlebih khususnya di Yogyakarta. Hal kecil yang kita lakukan saat ini dapat berpengaruh untuk beberapa tahun kedepan.***