Network
KABAR JOGLOSEMAR - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan beberapa saran terkait penemuan produk kesehatan dan komestik berbahaya.
Pasalnya, masih ada 72 produk kesehatan dan komestik berbahaya yang beredar di pasaran.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si membeberkan penemuan itu berlangsung selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jadwal Acara TV MNCTV Hari Ini Kamis 14 Oktober 2021, Ada Film Flying Swords of Dragon Gate
BPOM pun menyarankan masyarakat untuk melakukan beberapa hal agar melindungi diri dari produk kesehatan yang berbahaya.
"Upaya yang dilakukan Badan POM tentunya harus diiringi dengan peningkatan kemampuan masyarakat untuk dapat melindungi dirinya dari bahaya peredaran produk yang membahayakan kesehatan," ujarnya dalam konferensi pers pada Rabu, 13 Oktober 2021.
Menurutnya, BPOM menganjurkan 3 hal yang perlu dilakukan masyarakat apabila menemukan produk kesehatan seperti obat tradisional, kosmetik berbahaya, maupun suplemen kesehatan yang beredar di pasaran.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Salat Tolak Bala Dalam Tradisi Rebo Wekasan
Pertama, masyarakat perlu mengecek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa). Pastikan kemasan dalam kondisi baik. Baca informasi produk pada label. Hal yang paling penting periksa izin edarnya.
Kedua, jangan gunakan produk kesehatan atau kecantikan yang berbahaya itu. Masyarakat harus waspada terhadap produk kesehatan maupun kecantikan yang mengandung bahan kimia obat, bahan berbahaya, ataupun bahan dilarang.
Ketiga, BPOM mengharapkan masyarakat maupun stakeholders berperan aktif untuk melaporkan apabila ada dugaan kegiatan produksi dan peredaran produk obat tradisional, suplemen kesehatan, serta komestik yang mengandung bahan kimia obat (BKO).
Baca Juga: Baca 4 Doa Ini Agar Cepat Sembuh dari Segala Penyakit
Reri mengungkapkan bahwa BPOM menemukan 72 produk berbahaya selama Juli 2020 hingga September 2021. Ia merinci 53 produk di antaranya merupakan obat tradisional yang mengandung BKO.
Sedangkan, 1 suplemen kesehatan mengandung bahan kimia dan 18 produk komestik mengandung bahan yang dilarang atau berbahaya.
"Sepanjang masa pandemi ini, Badan POM secara rutin melakukan kegiatan sampling dan pengujian dengan memprioritaskan produk yang dikaitkan dengan penanganan COVID-19 yaitu obat tradisional dan suplemen kesehatan dengan klaim menjaga kesehatan tubuh dan menjaga daya tahan tubuh," jelasnya dikutip Kabar Joglosemar.
Baca Juga: Jangan Terkecoh dengan Mitos Kerokan! Ini Faktanya
Menurutnya, komestik berbahaya yang ditemukan BPOM berupa hand mousturizer dan hand gel yang digunakan masyarakat saat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. ***
