Supartini saat dikonfirmasi Kabar Joglosemar membenarkan kejadian pencurian di warung soto miliknya. Selama masa PPKM, ia mengaku sudah sebulan tidak berjualan dan baru tahu jika warungnya sudah dibobol.
Kejadian itu diketahui setelah dirinya pulang dari RS Bagas Waras dan merasa curiga saat melewati depan warungnya. Dia melihat dinding di samping warung sudah rusak.
“Saya putar balik, masuk ke warung, saya lihat kotak amal tergeletak dalam keadaan rusak di dekat dinding bambu yang sudah rusak,” katanya saat dikonfirmasi Kabar Joglosemar pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
“Jadi pencuri mengambil tabung lewat pintu belakang, pintu dalam warung yang roliing door masih utuh gemboknya. Posisi saya saat ini di rumah saja, PPKM sudah sebulan lebih,” imbuh Supartini.
Baca Juga: Soal Pemasangan Baliho Puan Maharani di Solo, Gibran Sebut Ada Instruksi dari Partai
Akibat aksi pencurian itu, tiga tabung gas LPG berukuran 3 kilogram dan uang di kotak infak raib digondol maling.
Saat ditanya alasan mengapa tak lapor polisi dan malah membuat postingan itu di Facebook, Supartini mengaku maklum dengan perbuatan pencuri itu.
Menurutnya si pencuri pasti terdesak kebutuhan ekonomi di masa PPKM ini sehingga berbuat nekat dengan membobol warung miliknya. Dia juga malah menjanjikan sekarung beras jika pencuri itu bersedia datang padanya.