Ekonomi Lumpuh, Pedagang Malioboro Kibarkan Bendera Putih

- 30 Juli 2021, 15:32 WIB
Ilustrasi bendera putih yang dipasang para pedagang sepanjang jalan Malioboro, Yogyakarta.
Ilustrasi bendera putih yang dipasang para pedagang sepanjang jalan Malioboro, Yogyakarta. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

KABAR JOGLOSEMAR - Sejumlah bendera putih tampak terpasang di sepanjang jalan Malioboro, Yogyakarta pada Jumat 30 Juli 2021.

Adapun bendera putih di Malioboro tersebut diketahui merupakan simbol perekonomian pedagang lesehan yang lumpuh selama rangkaian penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM Darurat maupun PPKM Level 4.

Hal ini diucapkan oleh Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro  Desio Hartono Wati.

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Jokowi Serahkan BPUM Rp1,2 Juta Kepada Pelaku Usaha, Segera Cek Penerimanya di Link Ini

Dia juga mengatakan juga bahwa para pedagang banyak yang memutuskan untuk tak lagi berjualan meskipun sudah kembali di-izinkan.

"Bendera putih ini lambang berkabung dan kematian. Secara universal dipahami sebagai tanda menyerah.  Perekonomian Malioboro lumpuh total, kami tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya, Jumat 30 Juli 2021.

Desio mengemukakan bahwa para pedagang tak lagi berjualan karena modalnya telah habis.

Baca Juga: Masuk Kampung, Jokowi Sebut Warga Menjerit Minta PPKM Dibuka

"Karena modal yang dimiliki habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari." lanjutnya.

Desio memaparkan bahwa selama pemberlakuan kebijakan PPKM Level 4 yang berlansung sejak 26 Juli 2021 ini, membuat pedagang lesehan diwajibkan untuk tutup pada pukul 20.00 WIB.

Sementara itu, mayoritas pedagang lesehan di Malioboro baru membuka usahanya pada pukul 18.30 WIB.

Baca Juga: Dikritik Nonton Ikatan Cinta, Mahfud MD: 'Itu Tanpa Mengurangi Tugas Kita'

Dia kemudian mengatakan bahwa para pedagang dipastikan rugi karena waktu kebijakan yang tergolong mepet.  

Para pengunjung juga disebutkan masih minim lantaran akses menuju jalan Malioboro masih ditutup selama PPKM Level 4.

"PKL yang nekat berjualan, masih bisa dihitung dengan jari. Karena, sangat hampir pasti rugi," ucap Desio.

"Maka wajar, bila kami menyatakan bahwa kami dan Malioboro berkabung," pungkasnya. ***

 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x