DPRD DIY Dukung Keputusan Sultan HB X Jika Jogja Lockdown

- 18 Juni 2021, 16:48 WIB
Ilustrasi Covid-19. DPRD DIY mendukung keputusan Sultan HB X jika Jogja diberlakukan lockdown
Ilustrasi Covid-19. DPRD DIY mendukung keputusan Sultan HB X jika Jogja diberlakukan lockdown /Pixabay/cromaconceptovisual

KABAR JOGLOSEMAR - DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung penuh keputusan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X jika akhirnya menerapkan lockdown Jogja.

Sebagaimana dilaporkan beberapa dua hari terakhir ini Jogja mengalami lonjakan kasus Covid-19 dengan kasus harian di atas 500 kasus.

Ketua DPRD DIY, Nuryadi menilai pilihan ini bisa menjadi solusi untuk mengendalikan lonjakan kasus COVID-19 di Yogyakarta.

Pihaknya menilai usai lebaran situasi Covid-19 berbanding terbalik dan memprihatinkan terlebih dengan junlah kasus harian dua hari terakhir di atas 500.

Baca Juga: Muncul Lonjakan Kasus Covid-19 di Jogja, Sultan HB X Pertimbangkan Opsi Lockdown

"Antisipasinya yakni di wilayah Kita harus ada pembatasan, daripada kondisi DIY semakin tidak terkendali," ungkap Nuryadi dalam keterangan tertulis pada Jumat, 18 Juni 2021.

"Maka saya mendukung gagasan Ngarsa Dalem untuk menerapkan kebijakan lockdown," imbuhnya.

Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana juga memandang hal yang serupa. Pihaknya meminta kebijakan lockdown itu segera dirumuskan dengan detail.

"Kami sependapat karena kondisi saat ini memang luar biasa. Shelter sudah pada aktif, rumah sakit juga penuh. Kalau tidak ada tundakan signifikan sistem kesehatan di Jogja bisa lumpuh," kata Huda.

Baca Juga: Mengkhawatirkan, Kasus Covid-19 Varian Delta di Kudus Terus Bertambah Jadi 62 Orang

"Ini penting dipertimbangkan, dikaji dan nanti Pak Gubernur akan memutuskan, kami mendukungnya," imbuhnya.

Pihaknya juga meminta aparat kepolisian untuk menertibkan protokol kesehatan di ruang publik terlebih tempat dengan kerumunan dengan potensial terjadi penularan Covid-19.

Huda juga berharap kebijakan berkenaan dengan lockdown di Jogja segera dirumuskan dengan detail.

"Harus detail, karena ekonomi tetap harus jalan. Untuk teknisnya harus lakukan pengetatan dan perlu bantuan aparat terkait. Lockdown ini bukan semuanya ditutup namun pembatasan yang cukup masif di tempat-tempat potensial menimbulkan penularan," kata Huda.

Baca Juga: Kronologi 40 Warga Seyegan Sleman Positif Covid-19 dari Ziarah hingga Satu Pedukuhan Lockdown

Sebelumnya Gubernur DIY Sri Sultan HB X mempertimbangkan opsi lockdown sebagai salah satu kemungkinan terburuk jika pelaksanaan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tak efektif di lapangan.

"Kami kan sudah bicara PPKM Mikro ini sudah bicara nangani di tingkat Rt/Rw, dan padukuhan. Kalau itupun gagal, mobilitasnya seperti ini, ya kan kalau weekend terus mau apalagi? Ya lockdown," kata Sri Sultan HB X di Kepatihan, pada Jumat. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x