Penjelasan LAPAN Soal Kilat Cahaya di Gunung Merapi Diduga dari Hujan Meteor Aktif

- 29 Mei 2021, 17:22 WIB
Foto viral diduga meteor jatuh di Gunung Merapi perbatasan Jogja Jateng
Foto viral diduga meteor jatuh di Gunung Merapi perbatasan Jogja Jateng /Dok pribadi Gunarto Song

KABAR JOGLOSEMAR - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), angkat bicara soal foto diduga meteor jatuh di Gunung Merapi.

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang menyebut kilatan cahaya tersebut di Gunung Merapi diduga berasal dari salah satu hujan meteor yang masih aktif.

"Diduga berasal dari salah satu hujan meteor yang masih aktif dan terjadi sekitar 27/5 (27 Mei) silam," kata Andi kepada KabarJoglosemar.com pada Sabtu, 29 Mei.

Berdasarkan data Internasional Meteor Organization (IMO), pada bulan Mei ini setidaknya ada 2 hujan meteor yang sedang aktif.

Baca Juga: Viral Pengendara Sepeda Motor Pakai Helm Rice Cooker Bikin Pengguna Jalan Ngakak

Hujan meteor itu juga bertepatan dengan momen saat foto kilatan cahaya diduga meteor jatuh di Gunung Merapi itu diambil oleh fotografer bernama Gunarto Song.

Adapun hujan meteor yang dimaksud Andi ialah hujan Meteoe Eta Aquarid dan Arietid. Dilaporkan hujan Meteor Eta Aquarid sendiri aktif sejak tanggal 19 April hingga 28 Mei 2021 dengan puncak tanggal 6 Mei.

Sedangkan hujan Meteor Arietid aktif sejak 14 Mei hingga 24 Juni 2021 dengan puncaknya pada tanggal 7 Juni.

"Dari dua data ini bisa diduga bahwa kilatan cahaya kehijauan yang muncul di dekat Gunung Merapi mungkin terkait dengan aktivitas hujan meteor," papar Andi.

Baca Juga: Miris, Diduga Mabuk Ciu, 3 Bocil Ini Naik Motor Sempoyongan hingga Terkapar

Bicara soal warna pijar yang tertangkap kamera foto, hal itu dipengaruhi dengan unsur kandungannya. Jika dilihat dari foto, tampak kilat cahaya diduga meteor jatuh itu berwarna biru kehijauan.

"Mengingat cahaya yang dipancarkan berwarna biru kehijauan, besar kemungkinan meteor yang jatuh di sekitar Merapi ini didominasi unsur magnesium," ujar Andi.

Andi juga memaparkan bahwa meteor dapat menyisakan batuan saat sampai permukaan bumi batuan inilah dinamakan meteorit.

Jika memang meteor Gunung Merapi itu menyisakan meteorit, maka kemungkinan lokasi jatuhnya justru bukan ada di lereng Gunung Merapi seperti yang banyak beredar.

Baca Juga: Abdee Slank Diragukan Jadi Komisaris, Begini Kata Senior Vice President Telkom

"Perkiraan menggunakan metode paralaks sederhana menyimpulkan bahwa kemungkinan sekiranya terdapat meteorit, lokasi jatuhnya justru bukan berada di Lereng Merapi melainkan agak di sekitar Puncak Merbabu," ujar Andi.

Perkiraan itu ditandai dengan posisi kilatan cahaya yang nyaris vertikal menjelang ke langit. Lalu menilik dari ukuran meteor itu, dilihat dari kilatan cahaya yang secara virtual itu tidak terlalu besar juga tanpa ledakan.

Kemungkinan ukuran meteor yang jatuh tidak terlalu besar atau seukuran seperti kerikil dan habis terbakar di atmosfer. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x