Pasalnya, selama ini sudah ada kerja sama antara TNI - Polri dengan pimpinan SPBU, apabila petugas dalam kondisi tertentu, maka bisa didahulukan saat pengisian BBM.
"Jadi kemarin siang anggota kami buru-buru karena akan melaksanakan tugasnya di Desa, Habi. Kebetulan BBM-nya habis, dia akhirnya segera menuju ke pom bensin terdekat di Waipare. Begitu melihat antrean sangat panjang, beliau langsung ke depan," katanya.
Lantaran ketidaktahuan petugas SPBU atas kesepakatan tersebut, terjadilah kesalahpahaman yang memicu aksi oknum TNI AD itu menampar.
"Biasanya memang kita sudah ada kerja sama. Untuk anggota TNI atau Polri, apalagi mendesak berkaitan dengan tugas yang harus segera dilaksanakan, itu bisa didahulukan. Tetapi ada kesalahpahaman dengan petugas SPBU sehingga terjadi insiden itu," katanya. ***