Network
KABAR JOGLOSEMAR - Kabar hilangnya komposer musik gereja Yulius Panon Pratomo hingga kemudian ditemukan mengapung di Bengawan Solo, Sragen, Jawa Tengah pada hari Senin, 24 Mei 2021, meninggalkan rasa duka yang mendalam bagi masyarakat, khususnya umat Katolik.
Sejumlah umat merasa kehilangan atas kepergian komposer musik gereja Yulius Panon Pratomo karena selama hidupnya ia banya menulis lagu rohani, tampil berbagai acara untuk menghibur umat.
"Saya merasa kehilangan sahabatku, mas Yus. Almarhum sudah menolong saya mempersiapkan koor, diiringi musik, ketika dua anak saya menikah. Yang kakak di Gereja St Alfonsus Nandan dan yang adik di Gereja St Antonius Kotabaru. Misa malam midodareni di rumah pun, mas Yus tampil dengan koor dan musik," kata Dami Tiala, salah satu umat Paroki St Petrus dan Paulus Babadan, Ngemplak, Sleman kepada KabarJoglosemar, Selasa 25 Mei 2021.
Menurut Dami Tiala, almarhum Yulius Panon Pratomo adalah ahli dalam membuat ritme dan improvisasi musik. Beberapa kali Yulius datang ke rumah untuk sesuaikan lagu/koor dan musik dengan anak.
Sementara Emil Yuli Monteiro mengenal Yulius Panon Pratomo sejak masih bujang. Setelah menikah hingga memiliki 2 anak laki-laki, Yulius tetap berelasi bahkan kontak terakhir pada 20 Mei 2021.
Baca Juga: Distributor Rekaman Sung Si Kyung Panik Gara-gara Tanggal Comeback sama dengan BTS Rilis Butter
Ketika itu, Yulius menyatakan siap mengiringi pernikahan anak sulung Emil Yuli Monteiro pada bulan Juni 2021.
Namun, apa daya Tuhan berkehendak lain. "Selamat jalan om Yulius Panon Pratomo..doa kami mengiringi langkahmu menuju Rumah Bapa di Surga. Kami kan mengenangmu sebagai orang yang baik, tulus dan murah hati. Semoga mba Elis dan anak-anak dimampukan menghadapi kenyataan ini..," tulis Emil Yuli Monteiro di akun Facebook Emil Yuli Monteiro yang juga disampaikan langsung kepada Kabar Joglosemar pada Selasa, 25 Mei 2021.
