" Hujan semakin deras dan lebat. Saat itu saya sedang mengikuti perlombaan sekitar 24 km dan belum mencapai pegunungan, tutur Mao.
Ia memutuskan untuk kembali ke hotelnya, setelah mengalami pengalaman buruk sebelumnya dengan hipotermia.
Namun, beberapa peserta yang lain melanjutkan atau sudah berada di daerah yang paling parah terkena cuaca ekstrem.
Banyak pelari dilaporkan tersesat di rute perlombaan karena cuaca mempengaruhi jarak pandang. Lebih dari 1.200 penyelamat dikerahkan, dibantu oleh drone pencitraan termal, dan detektor radar.
Kematian peserta lombaa ultra maraton telah memicu kemarahan publik di media sosial China, terutama ditujukan kepada pemerintah Baiyin dan kurangnya perencanaan darurat.
Baca Juga: 6 Bansos yang Cair Setelah Lebaran, Ada Kartu Prakerja hingga BLT
"Sebagai penyelenggara acara, kami sangat bersalah dan menyesal. Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang dalam kepada keluarga para korban dan yang terluka," kata Wali kota Baiyin, Zhang Xuchen.***