Migrasi Kaum Yahudi ke Palestina, Penyebab Sejarah Panjang Konflik Israel-Palestina?

- 18 Mei 2021, 16:18 WIB
Foto ilustrasi perjuangan Palestina di jalur Gaza
Foto ilustrasi perjuangan Palestina di jalur Gaza //pixabay /

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan sidang pada 1947. Salah satu hasil sidang tersebut berisi pembagian wilayah Palestina bagi Yahudi dan Muslim.

Akan tetapi, keputusan itu ditolak oleh perwakilan Palestina. Mereka menuntut seluruh wilayah yang direbut dan diduduki Yahudi Israel dikembalikan.

Baca Juga: Gelar Aksi Bela Palestina di Bogor, Warga Bentangkan Bendera Israel dan Mencoretnya di Tengah Jalan Raya

Karena kedua belah pihak tetap berkeras, maka pada 1947 sampai 1948 bangsa Yahudi Israel berperang dengan bangsa Arab Palestina.

Kemudian Israel dan bangsa Arab Palestina bersepakat melakukan gencatan senjata.

Akibatnya, 80 persen dari wilayah Palestina dikuasai oleh kaum Yahudi. Namun, saat itu 150 ribu warga Palestina masih tinggal di sana dan mereka lambat laun diusir dari tanah kelahirannya hingga terpaksa tinggal di kamp pengungsian di Yordania, Suriah dan Libanon.

Baca Juga: Seorang Bocah di Temanggung Ditemukan Tinggal Tulang, Diduga Dirukiyah karena Nakal

Tanah Palestina kala itu masih di huni warga Arab ketika kelompok Yahudi Zionis mendirikan negara Israel Raya pada 14 Mei 1948.

Proklamasi itu dibacakan oleh pemimpin warga Yahudi sekaligus menjadi Perdana Menteri Pertama Israel, David Grun.

Tahun 1964 warga Palestina mendirikan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Salah satu tujuan didirikannya PLO yaitu menjadikan Palestina negara yang berdaulat melalui perang maupun diplomasi. PLO aktif bergerilya dalam melawan Israel yang dianggap sebagai penjajah.

Halaman:

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x