Jogja Masuk Zona Kuning Virus Corona, Sultan HB X: Tetap Waspada

- 4 Mei 2021, 20:01 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X /Instagram/@humasjogja
 

KABAR JOGLOSEMAR - Secara nasional saat ini Jogja atau Provinsi DIY masuk dalam zona kunin atau beresiko sedang penularan/penyebaran virus corona.

Namun, Gubernur DIY Sri Sulyan Hamengku Buwono X (Sultn HB) meminta masyarakat agar tetap waspada.

Sebab bila kurang waspada terhadap penanganan dan pencegahan Covid-19 maka posisi Jogja bisa berubah dari zona kuning menjadi zona merah atau dengan resiko penularan yang tinggi.

Baca Juga: 7 Ide Hampers Lebaran Kekinian, Gampang Dicari dan Harganya Murah

Halitu terungkap dalam Rapat Koordinasi yang diadakan Keenterian Dalam Negeri secara daring yang diikuti Gubernur DIY Sultan HB X beserta jajaran Forkopimda DIY di Ndalem Ageng Kompleks Kepatihan Yogyakarta hari Senin 3 Mei 2021.

Pada kesempatan itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa kebijakan larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah merupakan salah satu upaya stategis pemerintah untuk menekan kasus positif Covid-19 di Tanah Air, khususnya pasca libur hari raya keagamaan.

Wakil Menteri Kesehatan yang dikutip Kabar Joglosemar dari Humas DIY pada Selasa 4 Mei 2021 mengatakan, angka kematian kasus Covid-19 di dunia meningkat 7,48 persen dibanding7 hari sebelumnya.

Baca Juga: Disebut Pacar Baru Kaesang Pangarep, Ini Profil Nabila Javanica, Wanita Cantik Karyawan Sang Pisang

Hal ini terjadi karena beberapa hal, seperti kendornya protokol kesehatan dan adanya tren mutasi virus yang mulai berubah.

Sementara meski kasus harian terkonfimasi positif di Indonesia saat ini menurun, namun kasus kematian meningkat. Sementara secara nasional, DIY meduduki posisi risiko sedang atau berada pada garis warna kuning.

Namun bisa saja terjadi perpindahan dari zona kuning menjadi merah bila kurang waspada terhadap penanganan dan pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Jangan Harap Aldebaran Lekas Pulih dan Berpenampilan Gagah, Arya Saloka Beri Bocoran Ini

Kepala Satgas Penangan Covid-19 Doni Monardo menyebutan saat ini telah terjadi mutasi dari kelompok virus lainnya yaitu B.1.617. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian B.1.617 sudah ditemukan di 17 negara, termasuk Indonesia. Sebagian besar virus varian baru tersebut berasal dari India, Inggris, AS dan Singapura.

Dikatakan, di Singapura tren B.1.617 terus meningkat. Karena itu, menurut Doni Monardo, perlu waspada karena Singapura merupakan negara tetangga yang berdeketan dengan Indonesia.

Menurut Doni Monardo, tren perkembangan Covid-19 memiliki angka positif lebih tinggi daripada angka kesembuhan. Tidak ada satu negara yang bebas Covid-19, tak terkecuali Cina. Sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah dengan mengurangi mobilitas.

Berangkat dari pengalaman tahun 2020, lonjakan kasus positif Covid-19 selalu bertambah signifikan pasca libur. Karena itu, Mendagri Tito Karnavian meminta Gubernur, Bupati/Walikota di seluruh Indonesia agar apa yang disampaikan dalam menjadi acuan dalam penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.***

 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x