Mendikbud Klarifikasi Draft Kamus Sejarah Indonesia, Yenny Wahid: Clear dan Selesai

- 23 April 2021, 12:48 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim/
Mendikbud Nadiem Makarim/ /instagram.com@nadiemanwarmakarim
 
 
 
KABAR JOGLOSEMAR - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim melakukan klarifikasi terkait beredarnya draft kamus sejarah Indonesia ke PBNU pada Kamis 22 April 2021.
 
Menanggapi klarifikasi yang disampaikan Mendikbud trsebut, puteri kedua Gus Dur Yenny Wahid mengatakan isu tersebut clear dan dinyatakan sudah selesai.
 
Ketika berkunjung ke PBNU, Mendikbud Nadiem Makarim diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj didampingi Sekjen HA Helmi Faishal Zaini dan beberapa pengurus PBNU lainnya.
 
 
Pada kesempatan itu, Mendikbud Nadiem Makarim meminta maaf atas ketidaknyamanan dan isu yang mengagetkan itu meski draft kamus sejarah Indonesia disusun oleh Mendikbud sebelumnya, yakni Mendikbud tahun 2017.
 
"Meski buku ini dirancang dan disusun di era Mendikbud sebelum saya yakni tahun 2017, namun ini tetap menjadi tanggungjawab saya untuk mengoreksi, meluruskan dan merevisi draft kamus sejarah tersebut," kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam video yang diunggah di kanal YouTube NU pada Kamis 22 April 2021.
 
Sebagai catatan, Nadiem Makarim diangkat menjadi Mendikbud pada 23 Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Mendikbud dijabat oleh Muhadjir Effendi pada 27 Juli 2016-20 Oktober 2019.
 
 
Menurut Nadiem Makarim, pihaknya sudah menarik draft kamus sejarah Indonesia tersebut dan segera melakukan revisi dengan melibatkan PBNU dan organisasi-organisasi lainnya, sejarahwan dan mereka yang berkompeten di bidang tersebut.
 
Mendikbud Nadiem Makarim mengaku sudah menemukan banyak ketidaklengkapan dalam draft kamus sejarah Indonesia tersebut sehingga harus segera dikoreksi dan direvisi. Apalagi kamus sejarah dan tokoh-tokoh sejarah adalah identintas Indonesia.
 
"Kita tidak akan tahun Indonesia mau kemana tanpa kita tahu kita datangnya darimana. Itu adalah esensi dari pengajaran Ki Hadjar Dewantara mengenai merdeka belajar. Jadi kita harus bisa mengerti sejarah kemerdekaan kita," kata Nadiem Makarim.
 
 
Ia pun meminta maaf atas ketidaknyaman itu. "Sekali lagi kami mohon maaf dan isu ini mengagetkan buat kami di Kemendikbud. Kami akan selalu sigap dan cepat untuk menangani dan mengkoreksi hal-hal yang mungkin belum sempurna pada saat ini," kata Mendikbud Nadiem Makarim.
 
Mendikbud pun berjanji hal seperti ini tidak akan terulang lagi. Karena itu, ia akan membentuk tim yang benar-benar berkompeten, ada panelnya, ada sejarawan, ada organisasi masyarakat terlibat dan lain-lain.
 
Dengan adanya isu ini maka kualitas quality control di Kemendikbud akan meningkat karena belajar dari pengalaman yang sudah ada.
 
 
Dengan demikian, ke depan akan menciptakan dan mempublikasikan buku-buku dengan kualitas yang jauh lebih baik.
 
Menanggapi hal itu, Yenny Wahid sangat berterima kasih atas sikap responsif Mendikbud atas isu tersebut.
 
"Meskipun sebenarnya peristiwa pembuatan naskah kamus sejarah Indonesia tersebut bukan terjadi di zaman beliau tapi beliau namun justru ia menunjukkan komitmen untuk langsung revisi, langsung memperbaiki. Jadi kita mengapresiasi respon cepat dan positif dari masalah tersebut," kata Yenny Wahid di kanal YouTube NU tersebut.
 
 
Selain itu, menurut Yenny Wahid, kita bersyukur dan mengambil hikmah dari kejadian ini bahwa kamus tersebut bisa kita perbaiki sekaligus sebagai bahan pembelajaran bagi generasi muda ke depan agar lebih mengenal lagi tokoh-tokoh bangsa serta kontribusi mereka terhadap kemerdekaan dan pengisian kemerdekaan bangsa Indonesia.
 
"Dalam kasus ini, kami menyampaikan penegasan saja baha dari pihak kami, Nahdlatul Ulama dan keluarga Gus Dur, persoalan ini sudah selesai dan clear. Kita akan memberikan asistensi kepada Mas Nadim dan timnya untuk merevisi buku kamus sejarah Indonesia tersebut supaya jauh lebih lengkap," kata Yennyi Wahid.***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x