Pemukiman di Bawah Bukit Paling Banyak jadi Korban Bencana di Lembata

- 6 April 2021, 20:05 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir /Pixabay/Hermann

KABAR JOGLOSEMAR - Pemukiman yang berada di bawah bukit paling banyak menjadi korban bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT. Bahkan Kabupaten Lembata termasuk lokasi yang mengalami dampak dengan kategori berat.

Cuaca ekstrem Siklon Tropis Seroja menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di lokasi tersebut.

Sementara akses jalan sempat terputus akibat banyak batu besar dan material yang terbawa saat longsor.

Baca Juga: Soal Kasus Penipuan, Ini Klarifikasi Ibunda Nadia Riwu Kaho Runner-Up Miss Indonesia 2020

Kepala BNPB Doni Monardo saat meninjau lokasi bencana alam pasca banjir bandang di Kabupaten Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 6 April 2021 mengatakan bahwa para warga yang terdampak harus mendapatkan pertolongan secara maksimal.

Hal itu disampaikan Doni Monardo setelah berbincang dengan warga yang terdampak langsung. Doni menanyakan kebutuhan darurat yang sangat diperlukan warga sekitar.

"Kami harus memastikan bahwa mereka yang menderita luka ringan atau berat mendapat perawatan kesehatan yang maksimal," kata Doni dikutip Kabar Joglosemar dari laman bnpb.go.id pada Selasa 6 April 2021.

Doni Monardo bersama rombongan sempat meninjau dapur umum dan kondisi pelayanan kesehatan di RSUD Lewoleba.

Penerapan protokol kesehatan dalam penanganan korban juga menjadi perhatian guna menekan angka penularan Covid-19.

Sebelumnya, BNPB mengerahkan 3 helikopter, masing-masing helikopter jenis Heli MI-8 dengan daya angkut 8 ton, Heli Kamov 32 A dengan daya angkut 5 ton, dan Heli EC-115 dengan kapasitas 12 seats. Dua helikopter mendistribusi logistik di beberapa desa yang terisolir setelah akses jalan terputus akibat longsor.

Baca Juga: Kapolri Cabut Larangan Media Tampilkan Kekerasan

Sementara 1 helikopter mengakomodir para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan. Selain itu, helikopter juga mengangkut para tenaga medis yang ditugaskan di posko penanganan darurat.

Dalam penanganan korban, BNPB berkoordinasi dengan TNI-Polri, Kemenkes, Kemensos, Kemen PUPR, Gubernur NTT, Bupati Flores Timur, BPBD Flores Timur, dan tim gabungan lainnya. Mereka mengerahkan alat berat guna proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun lumpur.

Selain iu, logistik dan non logistik telah terdistribusi di beberapa lokasi terdampak. Hal ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo yakni melakukan percepatan penanganan darurat banjir bandang di wilayah NTT dan NTB.

Sementara itu sampai saat ini ada 7 titik pengungsian di Kabupaten Lembata yakni di aula Kantor Lurah Lewoleba Timur, Aula Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Aula Kantor Lurah Selandoro, Aula Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Aula Kantor Kecamatan Nubatukan, Aula Kantor BKDSDM, Aula Kantor Kecamatan Ile Ape Timur dan SMP Negeri 1 Ile Ape Timur.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x