Ini Cara Membuat Eco Enzyme untuk Menjadi Pupuk Organik

- 21 Maret 2021, 11:39 WIB
Tanaman anggrek bertumbuh subur dan berbunga lebat setelah diberi eco enzyme.
Tanaman anggrek bertumbuh subur dan berbunga lebat setelah diberi eco enzyme. /Kabar Joglosemar/Philipus Jehamun

KABAR JOGLOSEMAR - Selama ini sering terdengar keluhan petani mengenai pupuk langka.

Kalau pun ada namun harganya mahal sehingga biaya produksi lebih tinggi ketimbang hasil panen.

Padahal bila kreatif, petani bisa membuat pupuk sendiri berupa eco enzyme untuk menjadi pupuk organik yang menyuburkan tanaman.

Baca Juga: Karena Hal Sepele, Ingatan Ha Eun Byeol Tentang Kematian Bae Ro Na Kembali di The Penthouse 2

Selain bahan bakunya cukup banyak dan mudah didapat, cara atau proses pengolahannya pun mudah dan cepat.

Sementara khasiatnya bagi tanaman lebih bagus, baik kuantitas produksi atau hasil panen lebih tinggi, kualitas produk atau hasil panen pun lebih bagus.

Sehingga harga produk pertanian yang diberi pupuk organik pun lebih mahal ketimbang hasil panen dengan pupuk buatan pabrik.

Darimana eco enzyme dan bagaimana cara membuatnya?

Menurut Murti Veronica dalam Mini Workshop Kagama Orchid-RS Panti Rapih yang dikutip Kabar Joglosemar dari Humas RS Panti Rapih Maria Vita Puji hari Sabtu 20 Maret 2021, eco enzyme merupakan hasil fermentasi sampah limbah dapur yang dicampur air dan gula.

Bahan-bahan untuk membuat eco enzyme adalah sisa buah-buah yangtidak dimakan seperti kulit buah, bagian atau potongan sayur baik akar, batang maupun daun yang dibuang atau tidak dimasak yang sudah menguning. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur air.

Air yang bisa digunakan untuk membuat eco enzyme (EE), menurut Murti Veronica, adalah air hujan, air tanah, air sumur, air waduk, air danau, air PDAM atau air keran, air galon atau air AC.

Bila memakai air PDAM dan air hujan maka lebih baik kalau sudah diendapkan 2 hari terlebih dahulu.

Baca Juga: Posting Foto Bersama Kaesang Pangarep, Erick Tohir : Yang Banyak Dicariin Nih

Kemudian, campuran tersebut ditambah dengan gula. Dan gula yang bisa digunakan adalah gula aren murni yang bisa ditemukan di pasar pasar tradisional.

Mengapa gula aren murni, karena menurut Murti Veronica, banyak gula aren oplosan di pasar yang harganya lebih murah.

Gula aren oplosan ini dicampur gula pasir putih, dicampur santan dan lain-lain. Selain gula aren murni, menurut Murti Veronica, juga bisa menggunakan gula merah, gula lontar, gula kelapa, gula semut atau jenis gula lainnya yang bisa ditemukan di sekitar kita.

Selain itu juga bisa menggunakan gula tebu awur atau yang biasa disebut molases kering dan gula tetes tebu yang biasa disebut molases cair serta emua jenis gula di pasaran yang murni tanpa bahan kimia dan tanpa proses kimia boleh digunakan untuk pembuatan EE.

Lalu, bagaimana cara membuat eco enzyme? 

Menurut Murti Veronica adalah menggunakan rumus 1:3:10, yakni 1 bagian gula, 3 bagian sampah sayur/buah dan 10 bagian air.

Sebagai contoh, 1 kilogram gula, 3 kilogram sampah buah/sayur dan 10 liter air. Bisa juga 100 gram gula, 300 gram sayur/buahdan 1 liter air atau 500 gram gula, 1.500 gram buah/sayur n 5 liter air.

"Jadi semua perbandingan pembuatan EE berbasis rumus 1:3:10 9," kata Murti Veronica.

Baca Juga: Geger Akun Instagram Resmi All England Hilang, Warganet : The Power of Netizen +62

Selanjutnya ada beberapa cara memanen eco enzyme yang sederhana. 

Pertama, dengan menggunakan saringan plastik untuk memisahkan ampas kasar. Selanjutnya menggunakan kain untuk memisahkan air dengan ampas halus. 

Kedua, dengan saringan plastik untuk memisahkan ampas kasar dan menggunakan saringan kopi kain untuk memisahkan air dengan ampas halus.

Ketiga, bila Eco Enzyme berskala besar, maka dapat menggunakan selang kecil sebagai alat bantu. Pastikan selang tidak langsung dicelup atau ditaruh sampai dasar ember. Cukup sampai bagian tengah ember agar air yang tersedot adalah bagian yang jernih.

Keempat, dengan saringan plastik untuk memisahkan ampas kasar. Kemudian Eco Enzyme murni yang sudah terpisah dari ampas kasar didiamkan selama 2 hari sampai ampas halus turun sendiri. Setelah 2 hari kemudian diambil air jernih di atasnya (memisahkan air dari ampas halus).

Baca Juga: Bukan Eun Byeol, Ternyata Ini Sosok yang Tancapkan Piala ke Kepala Bae Rona Penthouse 2

Keempat referensi cara sederhana memanen eco enzym tersebut, menurut Murti Veronica, adalah cara-cara panen yang diharapkan bisa membantu dalam memanen eco enzyme.

Namun, tidak tertutup kemungkinan menggunakan cara lain yang dianggap lebih tepat atau efektif.

"Panen Eco Enzyme artinya memisahkan eco enzyme dari ampas sehingga boleh dilakukan dengan cara apa pun, yang penting memudahkan dan tujuan tercapai," kata Murti Veronica.

Menurut Murti Veronica, eco enzyme mempunyai manfaat yang berlipat ganda seperti sebagai pembersih alami, penjernih udara dan air, pestisida alami, antiseptik alami, mencegah saluran air tersumbat, membersihkan diri, membersihkan buah dan sayuran, pupuk yang ramah lingkungan serta banyak lagi manfaat lainnya.***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x