Network
KABAR JOGLOSEMAR - Baru-baru ini, atau tepatnya Sabtu, (27/2) sebuah kabar yang mengejutkan menimpa Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.
Pasalnya, Gubernur usungan PDIP tersebut diduga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK atas dugaan kasus korupsi.
Menanggapi hal ini, seorang mantan koordinator relawan IT dari tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya tidak absen untuk buka suara.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Soal Vaksinasi COVID-19: Memang untuk Tahap Pertama, Kali Ini Masih Lamban
Melalui akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id, ia mengunggah sebuah foto tangkapan layar mengenai pemberitaan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
"Bosan, sering ada nama partai ini nongkrong mulu di berita korupsi." tulis Mustofa, seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari akun Twitter @TofaTofa_id, Sabtu 27 Februari 2021.
Sementara itu, pada foto tangkapan layar unggahan Mustofa tersebut tertulis bahwa Nurdin Abdullah pada awalnya maju Gubernur karena usungan partai PDIP.
Baca Juga: Ikuti Permintaan Netizen, Kaesang Pangarep Beli Tim Bola Bali United
Perlu diketahui sebelumnya, Nurdin Abdullah merupakan seorang Gubernur Sulawesi Selatan yang dulu pada saat pencalonannya diusung oleh tiga partai.
Ketiga partai tersebut ialah PDIP, PKS, dan PAN. Kala itu, ia maju dengan dukungan tiga partai tersebut di Pilkada 2018 dan berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman.
Seperti diketahui, Nurdin Abdullah diduga terjaring OTT KPK. Meskipun demikian, hal ini sempat dibantah oleh sang juru bicaranya, Veronica Moniaga.
Baca Juga: Ikuti Permintaan Netizen, Kaesang Pangarep Beli Tim Bola Bali United
Baca Juga: Ada Jonghyun SHINee dan Sulli, Ini 7 Artis Kpop yang Depresi Hingga Meninggal Bunuh Diri
Menurut dia, Nurdin Abdullah kala itu sedang beristirahat. Ia juga menjelaskan bahwa OTT adalah tindakan KPK untuk menangkap tindak pidana korupsi.
"Bapak saat itu sedang istirahat. Seperti kita tahu, operasi tangkap tangan adalah operasi menangkap seseorang pada saat melakukan tindak pidana korupsi," kata Veronica Moniaga, juru bicara Nurdin Abdullah.
Selanjutnya, ia juga menyebutkan bahwa hingga kini pihaknya telah menunggu hasil ataupun informasi resmi dari KPK. ***
