KABAR JOGLOSEMAR – Hari ini di Twitter, tagar #GorenganTempeGakLaku menempati posisi trending.
Sebenarnya, apa maksud dari tagar ini? Apakah memang maksudnya adalah gorengan tempe secara harfiah?
Baca Juga: Ingin Dapat Kartu Prakerja Rp3,5 Juta? Segera Cek Persyaratannya di Sini
Ternyata, maksudnya tidak sesederhana itu. Gorengan tempe yang dimaksud adalah sebuah plesetan dari sebuah media.
Media tersebut banyak diperbincangkan masyarakat karena disebut sebagai media pesanan yang kerap kali berusaha menjatuhkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Apalagi, ketika belum lama ini Juliari Batubara terlibat dalam kasus korupsi bansos, media tersebut disebut semakin gencar menyerang PDIP.
Akan tetapi, nyatanya, PDIP mampu menjaga elektabilitasnya dalam pemilu dari tahun ke tahun. Hal itu ditunjukkan dari hasil survey lembaga-lembaga kredibel tentang elektabilitas parpol.
Fakta tersebut diungkapkan oleh pengamat politik Ninoy Karundeng yang menyatakan bahwa media tersebut memang menyeret PDIP.
Upaya media tersebut memusuhi PDIP disebut sudah dimulai sejak tahun 2018. Lalu berkembang menjadi kebencian sepenuhnya di tahun 2019 kepada Jokowi ketika pilpres.
Artikel-artikelmedia tersebut disebut berusaha menggiring opini publik agar publik percaya bila PDIP bukanlah partai yang tepat untuk dipilih.
Baca Juga: Nelayan Susah Dapat Lobster, Susi Pudjiastuti: Tangkap Pengepul Benur
Hal ini diketahui masyarakat sehingga mereka mentrendingkan tagar #GorenganTempeGakLaku.
“Maksud hati mau menjatuhkan PDIP, apa daya yg ada malah Media Tempe yang dicap masyarakat sebagai media pesanan. Apes…” cuit @seruanhl.
Maksud hati mau menjatuhkan PDIP, apa daya yg ada malah Media Tempe yang dicap masyarakat sebagai media pesanan????
Apes....????????????????#GorenganTempeGakLaku pic.twitter.com/iCO9BIkU3q— SERUAN H7 (@seruanhl) February 25, 2021
Alih-alih termakan pemberitaan media tersebut, masyarakat justru menghujat media tersebut karena telah menjelekkan PDIP.
Baca Juga: Pakai Outfit Branded Puluhan Juta, Amanda Manopo Kembaran dengan 4 Idol Kpop Ini
“Walaupun Tempe bosok serang PDIP dengan opininya. Masyarakat tetap pecaya dan dukung PDIP. Tempe gagal jualan isu bansos,” cuit @Demitsave.
#GorenganTempeGakLaku
Walaupun Tempe bosok serang PDIP dengan opininya. Masyarakat tetap pecaya dan dukung PDIP.
Tempe gagal jualan isu bansos. pic.twitter.com/SZ3kLXLFwB— Demit (@Demitsave) February 25, 2021
“Serangan media Tempe dlm upaya membusukkan PDIP dgn menyeret para pentolan spt Herman Hery & istilah ‘Madam' dlm kasus bansos adlh upaya sistematis u/ menghancurkan kredibilitas PDIP, namun serangan Tempe tdk berhasil alias 'Gatot',” tambah @Chaterinee_08.
Berdasarkan hasil survey dari Parameter, PDIP tetap memiliki elektabilitas yang tinggi, bahkan tertinggi, yakni 25,1 persen.
Baca Juga: Kai EXO Sukses Jadi Model GUCCI, Ini 2 Idol yang Pernah Jadi Pacarnya
Meskipun angkanya sedikit berbeda dari masing-masing lembaga suvey, namun hasilnya kurang lebih sama, yakni PDIP menempati posisi dengan elektabilitas yang tinggi.***