KABAR JOGLOSEMAR - Pemerintah militer Myanmar resmi melakukan kudeta pada Senin, 1 Februari 2021. Pengumuman kudeta oleh militer Myanmar terjadi setelah Aung San Suu Kyi ditahan oleh militer Myanmar.
Militer Myanmar menangkap penasihat negara Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, serta beberapa politisi pemenang pemilihan umum Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), serta aktivis lainnya.
Warga Myanmar di Tokyo, Jepang melakukan unjuk rasa memprotes penangkapan Aung San Suu Kyi serta para pemimpin negara oleh pemerintahan militer Myanmar.
Baca Juga: Tak Hanya Myanmar, 9 Negara Ini Pernah Mengalami Kudeta Militer, dari Mesir hingga Venezuela
Baca Juga: Asyik! Ini Cara Dapatkan Token Listrik Gratis dari PLN Selama 3 Bulan
Dilansir Kabar Joglosemar dari Antara, para demonstran itu berkumpul di luar kampus United Nations University Tokyo. Selain memakai masker, mereka juga membawa bendera Myanmar.
Mereka berharap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam aksi kudeta Myanmar yang dilakukan oleh militer.
“Militer harus mengakui hasil (pemilihan umum) 2020 dan berhenti melakukan apa yang mereka kerjakan sekarang,” ungkap Tan Swe sebagaimana dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Diresmikan, Simak 10 Prinsip Bank Syariah dalam Islam