PPKM Jawa-Bali Belum Bisa Tekan Laju Penularan COVID-19, Ini Kata Jokowi

- 1 Februari 2021, 07:57 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 29 Januari 2021/
Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 29 Januari 2021/ // Biro Pers Setpres/ Rusman./ /Biro Pers Setpres/ Rusman.

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum efektif dilakukan.

PPKM di tengah pandemi COVID-19 dimaksudkan untuk mengurangi serta mencegah terjadinya mobilitas masyarakat. Sehingga laju penularan COVID-19 di berbagai daerah bisa ditekan. Ketegasan dan konsistensi sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

“Esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten,” ungkapnya saat Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 29 Januari 2021 seperti dikutip Kabar Joglosemar.

Baca Juga: Tak Sembarangan, Ini Aturan Nominal Pemberian Angpao Saat Perayaan Imlek Sesuai Usia

Baca Juga: Selain Merokok, Ini 7 Kebiasaan yang bisa Memicu Kanker

Sebagaimana diketahui, PPKM periode 1 telah berlangsung pada 11 hingga 25 Januari 2021. Karena dirasa belum juga efektif, PPKM pun diperpanjang 14 hari. PPKM periode 2 masih berlangsung hingga 8 Februari 2021 mendatang.

Jokowi ingin mendengar implementasi di lapangannya seperti apa. Lonjakan kasus baru positif COVID-19 masih tinggi.

Untuk itu, Presiden Jokowi memberikan instruksi pada ajarannya, yakni Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: Peringatan Hari Kanker Sedunia 4 Februari, Ini Ucapan Hari Kanker yang Menginspirasi dan Memotivasi

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Februari 2021: Penyesalan Aldebaran, Kini Ingin Cepat Bercerai Demi Kebahagiaan Andin?

Ia berharap agar penerapan kebijakan berikutnya turut terlibat intens di lapangan dan memberikan contoh kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Sosialisasi masih perlu terus dilakukan dengan melibatkan para tokoh masyarakat dan agama tentang protokol kesehatan sebagai bagian dari kebijakan PPKM.

“Mungkin nanti Kementerian Agama melibatkan tokoh-tokoh agamanya seperti apa, TNI seperti apa, di Polri seperti apa dan Pak Menko nanti yang mungkin bisa men-drive agar ini betul-betul lapangannya terjadi,” ungkap Jokowi dikutip Kabar Joglosemar.

Baca Juga: Jadi Hewan Kesayangan Nabi, Berikut Peran Kucing dalam Peradaban Islam

Baca Juga: Membaca Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap Bacaan Arab, Latin Bahasa Indonesia, dan Terjemahan

Lebih lanjut, Jokowi meminta jajarannya melibatkan sebanyak-banyaknya pakar maupun epidemiolog dalam mengambil kebijakan. Diharapkan kerjasama pemerintah dan para pakar bisa menghasilkan kebijakan yang lebih baik.

Daerah sasaran PPKM Jawa Bali adalah tujuh provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, dan Bali.

Editor: Sunti Melati

Sumber: Sekretaris Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah