Network
KABAR JOGLOSEMAR - Pemerintah daerah diminta membuat posko-posko untuk menangani bencana dan krisis pandemi COVID-19.
Pemda perlu mengalokasikan anggaran untuk membuat posko tersebut, terutama bagi daerah yang belum memiliki posko.
Pembentukan posko dalam masa bencana dan krisis pandemi COVID-19 dilakukan mulai dari tingkat provinsi hingga kelurahan/desa.
"Bahkan kalau memungkinkan posko dibangun hingga tingkat RT dan RW," kata Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, seperti dikutip Kabar Joglosemar dari kanal YouTube Sekretaris Presiden.
Baca Juga: Jangan Sampai Menyesal, Begini 7 Cara Merawat Tanaman Hias Supaya Tidak Layu
Dikatakan, posko-posko penanganan bencana dan pandemi COVID-19 di daerah sangat penting sebagai pusat koordinasi dan bantuan di masa darurat.
Dengan adanya posko tersebut maka upaya penanggulangan pandemi COVID-19 maupun bencana alam lainnya bisa dilakukan dengan efektif dan efisien.
Sebab, menurut Prof Wiku, melalui posko tersebut ada keterlibatan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dinas kesehatan, Sat Pol PP, TNI, Polri, Kominfo, badan intelijen daerah dan relawan lainnya.
Menurut Prof Wiku, posko bisa melakukan pemantauan dan bila menemukan kejadian yang berpeluang penularan atau penyebaran COVID-19, bisa segera membantu pemerintah daerah untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan.
Baca Juga: Kunjungi Banjir di Kalsel, Baim Wong Sampai Naik Perahu
Sementara dalam hal kebencanaan, posko bisa menjadi pusat pengumpulan dan penyaluran bantuan.
Sedangkan bila dalam keadaan darurat masyarakat membutuhkan sesuatu maka bisa langsung datang ke posko yang ada.
Dan wartawan yang membutuhkan data bencana maupun pandemi COVID-19 bisa lansung mengunjungi posko-posko yang ada di daerah.
Keberadaan posko-posko tersebut, menurut Prof Wiku, sekaligus untuk menunjukkan adanya upaya pemerintah daerah maupun segenap lapisan masyarakat yang bahu membahu dalam menangani bencana sekaligus bukti ketangguhan bangsa. ***
