Namun meski sudah tampak hasil yang menjanjikan dalam uji coba dengan hewan, vaksin COVID-19 yang digunakan dengan cara dihirup ini perlu uji coba pada manusia untuk menentukan penerapannya dan untuk mendapatkan persetujuan regulasi.
Baca Juga: PSTKM DIY Diperpanjang, Okupansi Hotel Terjun Bebas
Baca Juga: Vaksinasi Jalur Mandiri untuk 19-59 Tahun, Simak Tahapan dan Cara Pendaftarannya di Sini
Vaksin semprot hidung didasarkan pada virus unggas umum yang disebut Newcastle Disease Virus (NDV), yang dapat bereplikasi pada manusia tetapi tidak berbahaya.
Tim peneliti merekayasa NDV untuk menghasilkan protein lonjakan virus SARS-CoV-2 untuk menggerakkan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang virus corona.
Temuan mereka itu dipublikasikan baru-baru ini di BioRxiv, server pracetak untuk penelitian yang belum ditinjau sejawat.
Menurut peneliti, sejumlah keuntungan dari vaksin COVID-19 semprotan hidung di antaranya bersifat noninvasif, memicu kekebalan lokal, dan menjadi alternatif bagi orang yang takut jarum suntik atau mengalami gangguan pembekuan darah. ***