KABAR JOGLOSEMAR - Pada Minggu, 17 Januari 2021, telah terjadi sebuah gelombang besar setinggi 4 meter di Manado, Sulawesi Utara.
Hal ini diucapkan langsung oleh Eko Prasetyo selaku Kepala Pusat Meteorologi Maritim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan mengatakan penyebab terjadinya terjadi gelombang tinggi tersebut.
"Naiknya air laut ke daratan yang terjadi di Manado pada Minggu sore diduga karena adanya kombinasi dari gelombang tinggi, angin kencang serta kondisi laut yang sedang pasang." kata Eko, seperti dilansir KabarJoglosemar.com dari Antara, Minggu 17 Januari 2021.
Pasca terjadinya peristiwa tersebut, lantas BMKG keluarkan peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia.
Peringatan dini dini gelombang tinggi yang lebih dari 6 meter berlaku pada tanggal 17 hingga 19 Januari pukul 07.00 WIB.
Baca Juga: Jumlah Terkini Korban Meninggal Akibat Gempa Majene Menjadi 81 Orang
Menurut data BMKG, adapun tekanan rendah 1007 hPa terjadi di Laut Arafuru dengan sirkulasi udara yang teridentifikasi di Samudra Hindia utara Aceh.
Selain itu, data BMKG juga menunjukkan bahwa umumnya sirkulasi udara Indonesia utara bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan angin 6-30 knot.
Untuk wilayah Indonesia selatan sirkulasi udara bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Selanjutnya, kecepatan angin tertinggi terjadi di Laut Natuna Utara , Perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, Perairan utara dan selatan Jawa, Laut Jawa, Perairan Kepulauan Sitaro hingga Bitung, Laut Halmahera, Perairan Kepulauan Sangihe hingga Talaud, Samudra Pasifik utara Halmahera.