Menteri Agama Mengucapkan Selamat Natal kepada Umat Kristiani

- 25 Desember 2020, 07:13 WIB
Menteri Agama, Gus Yaqut, mengucapkan Selamat Natal.
Menteri Agama, Gus Yaqut, mengucapkan Selamat Natal. /Tangkapan layar Youtube.com/Kemenag RI

KABAR JOGLOSEMAR - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan Selamat Natal 2020 bagiumat Krisiani dan selamat menyongsong Tahun Baru 2021 bagi seluruh rakyat Indonesia.

Melalui video yang dibuat Humas Kementerian Agama RI, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut itu mengatakan, atas nama pemerintah maupun sebagai pribadi, ia mengucapkan selamat merayakan Natal 25 Desember 2020 kepada segenap umat Kristiani di Indonesia.

Baca Juga: Lokasi Toilet Umum di Sepanjang Jalan Malioboro, Paling Favorit di Nol Kilometer Yogyakarta

Teriring doa dan harapan kiranya damai sukacita dan kebahagiaan senantiasa menyertai saudara sekalian.

Dengan semangat Natal diharapkan dapat membangkitkan semangat untuk mewujudkan kehidupan yang damai serta harmoni dalam kemajemukan Indonesia.

Menurut Menteri Agama, Natal tahun ini dirayakan dengan cara yang sederhana dikarenakan seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, sedang didera kesulitan akibat Pandemi corona.

Namun peringatan lahirnya Yesus Kristus itu tidak dapat dibatalkan dengan alasan apapun.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru di Jogja, Ini 7 Tempat Parkir di Malioboro yang Strategis

Ia yakin bahwa umat Kristiani punya makna bahwa dalam masa-masa sulit sekalipun, penyertaan Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa beserta umatNya.

Tuhan menolong umatNya untuk melewati masa-masa sulit.

Dikatakan, suasana Natal sebagaimana yang dirasakan oleh umat Kristiani saat ini adalah suasana damai dan penuh kerukunan.

Dan sesungguhnya hal itu pula menjadi cita-cita kita semua untuk menciptakan suatu tata dunia yang damai, adil dan harmonis.

Dunia yang bebas dari konflik, kekerasan, penindasan dan tentu saja peperangan.

"Dalam suasana seperti itu umat manusia hidup dengan penuh persaudaraan, saling mencintai dan bersama-sama berbuat kebajikan demi kebahagiaan umat manusia. Inilah sila kemanusiaan yang hakiki, yang harus dihadirkan dalam merayakan Natal, kelahiran Yesus Kristus," kata Menteri Agama.

Kita menyadari bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk terdiri dari suku, agama, etnis, bahasa dan budaya yang berbagai macam.

Tidak ada cara lain untuk menghadapi kemajemukan itu kecuali dengan membangun kebersamaan, saling menghormati serta saling menghargai perbedaan masing-masing.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Kanker yang Beredar di Masyarakat

Dengan penuh rasa syukur keragaman yang kita miliki selayaknya kita terima sebagai anugerah dari Tuhan yang maha kuasa.

Dengan demikian kemajemukan pada akhirnya akan mengantar agama-agama untuk kembali pada panggilan dasarnya yaitu memperjuangkan damai sejahtera agar bumi ini menjadi tempat yang layak dihidupi bersama dan tentu harus dijaga dan diselamatkan bersama.

Dengan penuh kesederhanaan, kita hindari dan jauhkan perilaku-perilaku yang konsumtif dan pemborosan yang hanya akan membuat bangunan ekonomi kita rapuh.

Karena yang terpenting adalah kesadaran diri kita untuk semakin dekat dengan Sang Maha Kuasa sebagai Pemberi Hidup bagi manusia melalui perubahan dan pembaharuan pola hidup ke arah yang lebih baik.

Menurut Menteri Agama, pada hakekatnya peringatan Natal bukanlah terletak pada tanggal pelaksanaan.

Peringatan Hari Natal bagi seluruh umat Kristiani pada hakekatnya untuk meningkatkan kesadaran bahwa anugerah keselamatan yang telah Tuhan berikan bagi umat manusia.

Baca Juga: 5 Oleh-oleh Khas Jogja Selain Bakpia yang Wajib Dibawa Pulang

"Dalam suasana Natal ini hendaknya kita memahami makna kelahiran Yesus Kristus dengan merefleksikannya melalui perbuatan-perbuatan kebaikan, kesederhanaan, perhatian terhadap kaum yang lemah dan cinta kasih bagi sesama," katanya.

Selain hal tersebut perayaan Natal pada hakikatnya menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas hidup beragama umat Kristiani.

Dengan meningkatnya kualitas hidup beragama diharapkan dapat meningkat pula pengabdian kepada bangsa dan negara untuk senantiasa memberi yang terbaik yang kita mampu berikan.

Sebagaimana teladan Yesus Kristus senantiasa memberi yang terbaik bagi umat manusia.

Menteri Agama juga meminta kepada para tokoh agama dan umat Kristiani agar dapat menjadi pelopor pemersatu bangsa serta menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk di dalamnya mendukung lewat doa dan partisipasi aktif dalam berbagai kebijakan dan program pemerintah demi mewujudkan Indonesia yang maju.

Baca Juga: Mina Eks AOA Kecam dan Sebut Penggemar Jimin Pembunuh

"Moderasi beragama perlu terus diupayakan dengan memperkuat konsesi dalam bentuk etika bersama dalam mewujudkan kerukunan internal dan antarumat beragama. Para pemimpin umat beragama perlu membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai ideologi yang mengajarkan kebersamaan dan sikap toleransi," kata Menteri Agama.

"Saya mengharapkan kepada umat Kristiani agar dapat merefleksikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjadi garam dan terang dunia. Umat Kristiani senantiasa membawa damai sejahtera serta mampu membangun semangat kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk agama yang berbeda. Selamat merayakan Natal 25 Desember 2020 kepada segenap umat Kristiani dan selamat menyongsong tahun baru 2021. Tetap menjaga protokol kesehatan dan mematuhi aturan pemerintah. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menyertai kita sekalian," ucap Menteri Agama.***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x