Ada Masalah Penyaluran di Gelombang 1 dan 2, Ini Update BLT BPJS Ketenagakerjaan dari Menaker

- 18 Desember 2020, 14:54 WIB
Ilustrasi bantuan atau bansos blt
Ilustrasi bantuan atau bansos blt /Kabar Joglosemar/Galih Wijaya

KABAR JOGLOSEMAR - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan terkait perkembangan penyaluran program Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) BPJS Ketenagakerjaan.

Menaker mengungkapkan per 14 Desember 2020 lalu, total penyaluran bantuan subsidi upah sejak termin pertama sampai termin kedua sudah mencapai 93,34 persen.

Baca Juga: Apakah BLT BPJS Ketenagakerjaan Akan Dilanjutkan Tahun 2021? Ini Jawaban Menaker

Dikutip KabarJoglosemar.com dari Instagram resmi Kemnaker RI @kemnaker, total sudah ada Rp27,96 triliun yang telah disalurkan kepada pekerja atau buruh yang berhak mendapatkan BLT BPJS Ketenagakerjaan.

Disampaikan Menaker, BLT BPJS Ketenagakerjaan termin pertama atau gelombang 1 sudah disalurkan kepada 12,26 juta orang.

Data yang diungkapkan Menaker Ida, penyaluran BSU termin pertama hanya 98,86 persen atau tidak mencapai 100 persen.

Jumlah yang uang disalurkan kepada pekerja atau buruh mencapai Rp 14,72 triliun.

Baca Juga: Ternyata Sudah 3 Bulan Pernikahan, Andin dan Al di Ikatan Cinta Merenungkan Hal Ini

Pihaknya juga mengungkapkan kalau bantuan subsidi gaji termin kedua atau gelombang kedua sudah disalurkan kepada 11,4 juta orang.

Persentase realisasi penyaluran BSU gelombang 2 ini baru mencapai 89 persen dengan nilai sebesar Rp13,2 triliun.

"Kami informasikan bahwa saat ini penyaluran BSU telah sampai pada gelombang/termin II. Adapun data penyaluran BSU per 14 Desember 2020 menunjukkan bahwa realisasi BSU sudah mencapai Rp 27,96 triliun (93,94 persen)," terang Ida melalui sambungan video pada acara Diskusi Media yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020, seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari Instagram @kemnaker.

Selanjutnya, Menaker Ida menyebutkan kalau secara keseluruhan gelombang penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) belum mencapai 100 persen.

Alasannya, ada data rekening penerima yang bermasalah. Dengan begitu penyaluran BSU menjadi terhambat.

"Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen. Pada termin pertama, berdasarkan laporan Bank Penyalur, terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas adanya rekening retur tersebut, kami kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk diperbaiki kembali," ungkap Ida.

Baca Juga: Kenapa Jonghyun SHINee Trending di Twitter? Ini Jawabannya

Meski begitu Kemnaker masih memberikan kesempatan bagi para pekerja dan buruh yang memiliki rekening bermasalah.

BPJS Ketenagakerjaan memiliki mekanisme tersendiri terkait perbaikan data rekening penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan yang bermasalah.

Apabila sudah direvisi, maka Bank Penyalur dapat segera menyalurkan bantuan subsidi upah atau gaji untuk para pekerja.

Sementara itu, penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan gelombang 2 memang belum selesai mencapai target 12,4 juta penerima.

Untuk itu, Menaker Ida meminta para pekerja untuk bersabar karena penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan gelombang 2 atau termin kedua masih terus dilanjutkan.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 18 Desember: Gengsian Tapi Akhirnya Aldebaran Ungkapkan I Love You Pada Andin?

Disampaikan Menaker, jangka waktu penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan itu berlangsung sampai akhir Desember. ***

 

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah