Muncul Karikatur Mesum Erdogan, Ini Respons Petinggi Negara Turki

30 Oktober 2020, 11:46 WIB
Tangkapan layar karikatur Erdogan yang diterbitkan majalah Charlie Hebdo /Charlie Hebdo via France24

KABAR JOGLOSEMAR - Para petinggi negara Turki mengecam munculnya karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan yang dipublikasikan Charlie Hebdo. Munculnya kartun ini terjadi saat ketegangan antara Prancis dengan beberapa negara muslim dan juga setelah seruan boikot yang disuarakan oleh Erdogan beberapa waktu.

"Kami mengutuk keras publikasi tentang presiden majalah Prancis kami, yang tidak menghormati iman, sakral, dan nilai-nilai,'' tulis juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, di Twitter.

Dikutip KabarJoglosemar.com dari AP News, Kantor Kepala Kejaksaan Ankara meluncurkan penyelidikan terhadap manajer Charlie Hebdo atas kartun tersebut, lapor kantor berita Anadolu milik pemerintah Turki. Menghina presiden adalah kejahatan di Turki yang dapat dihukum hingga empat tahun penjara.

Baca Juga: Soal BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Kapan Cair, Menaker Targetkan Minggu Pertama November

Kementerian Luar Negeri Turki kemudian memanggil kuasa hukum Prancis untuk memprotes kartun tersebut dan menuntut pihak berwenang Prancis mengambil langkah-langkah politik dan hukum yang diperlukan atas munculnya karikatur Erdogan itu.

Erdogan sendiri mengatakan dia tidak melihat karikatur itu dan tidak mengatakan apa-apa tentang publikasi itu.

"Kesedihan dan amarah saya tidak berasal dari serangan yang menjijikkan terhadap diri saya, tetapi dari fakta bahwa (publikasi) yang sama adalah sumber serangan tidak sopan terhadap Nabi saya yang terkasih," kata Erdogan kepada legislator partainya yang berkuasa di parlemen.

Baca Juga: Cara Agar Aglonema Punya Daun Mengkilap, Kinclong, Cantik, dan Sehat, Pakai 5 Bahan Alami Ini

Krikatur itu menggambarkan Erdogan dengan pakaian dalamnya memegang minuman dan mengangkat rok seorang wanita yang mengenakan pakaian Islami.

"Saya mengutuk publikasi tidak bermoral Prancis yang tidak dapat diperbaiki ini tentang presiden kami," tulis Wakil Presiden Turki Fuat Oktay di Twitter.

Seperti yang tengah ramai diberitakan belakangan ini, ketegangan Prancis dengan beberapa negara muslim terkait dengan ujaran Emmanuel Macron atas ujarannya soal Islam menyusul pemenggalan kepala seorang guru yang memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad untuk pelajaran kelas tentang kebebasan berbicara.

Baca Juga: Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal Laki-Laki dan Perempuan, Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan

Erdogan pun merespons ujaran petinggi negara Prancis Emmanuel Macron. Hingga kemudian muncullah ujaran aksi boikot produk Prancis yang disuarakan Erdogan.

"Seperti yang dikatakan di Prancis, jangan beli barang buatan Turki," kata Erdogan seperti dikutip dari AFP.

"Saya serukan kepada warga saya di sini, jangan pernah memberikan pujian kepada barang Prancis, jangan membelinya," sambung dia.

Editor: Galih Wijaya

Sumber: AFP AP News

Tags

Terkini

Terpopuler