KABAR JOGLOSEMAR - Festival Budaya akan digelar di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Hal ini merupakan tindak lanjut saran dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN menyampaikan agar seluruh bandara di Indonesia menggelar festival budaya setiap pekannya sebagai etalase budaya.
Saat mengunjungi Bandara YIA di Kulon Progo, Erick Thohir mengungkapkan aset BUMN, yakni bandara bisa menjadi etalase budaya di setiap daerah, khususnya Bandara Internasional Yogyakarta.
Baca Juga: Link untuk Mengecek Pengumuman SBMPTN 2022 yang Dirilis 23 Juni 2022 Besok, KLIK DI SINI
Erick Thohir menyampaikan sudah digelar festival budaya di Jakarta dan Bali tetapi sebelum pandemi Covid-19.
“Kami tidak ingin aset BUMN yang indah dan megah ini hanya semacam bangunan yang jauh dari masyarakat,” ungkapnya dikutip Kabar Joglosemar dari Antara.
Hal itu disampaikan Menteri BUMN dihadapan para seniman DIY - Jawa Tengah dalam dialog budaya di YIA.
Baca Juga: Login Pcare BPJS Kesehatan Agar Mudah Lakukan Eclaim dan Vaksin, Ini Link dan Cara Terbaru
Menurutnya, perlu diaktifkan kembali aktivitas festival budaya termasuk di Yogyakarta yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata.
Festival budaya juga menjadi salah satu upaya apresiasi terhadap pelaku seni, meningkatkan pendapatan pelaku seni budaya sekaligus membuka lapangan pekerjaan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura 1, Faik Fahmi mengungkapkan Bandara YIA sebagai etalase budaya itu merupakan langkah bagus untuk mendukung status Yogyakarta sebagai kota budaya.
Baca Juga: Bek PSIM Yogyakarta, Ilham Syafri Noer Mulai Membaik Usai Alami Cedera, Butuh 2 Bulan untuk Pulih
“Apalagi Yogyakarta ini merupakan kota budaya, jadi kita ingin DIY menjadi lebih istimewa dengan adanya kegiatan budaya di bandara,” ungkapnya.
Menurutnya, festival budaya tidak hanya tari saja tetapi juga ada tempat khusus untuk menampilkan batik, patung, lukisan, dan hasil karya seni lainnya.
Kegiatan festival budaya di Bandara YIA sudah berjalan setiap hari Sabtu dan Minggu. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk memulihkan dampak pandemi.
“Sejauh ini sebenarnya ya sudah jalan, seperti setiap Sabtu-Minggu rutin 72 desa di DIY bergilir kan menampilkan budayanya masing-masing.” ***