Demokrat Mendadak Dukung Luhut Soal Data Penanganan Covid-19 di Solo

2 Agustus 2021, 06:55 WIB
Menko Marives, Luhut Binsar Panjaitan yang mendadak dapat dukungan dari salah satu politisi Partai Demokrat. /Dok. Sekretariat Kabinet

KABAR JOGLOSEMAR - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendadak dapat dukungan dari salah satu politisi partai Demokrat, Rachland Nashidik.

Rachland Nashidik blak-blakan mengungkap dirinya mendukung Luhut terkait dengan data penanganan Covid-19 di Solo yang sempat dibantah oleh Gibran. 

Adapun Luhut menyampaikan data tersebut di Jawa Tengah pada Kamis, 29 Juli 2021 yang lalu. 

Baca Juga: Jokowi akan Umumkan Nasib PPKM Level 4 Hari Ini, 2 Agustus 2021

Melalui akun Twitter miliknya, Rachland Nashidik mengaku mendukung Luhut.

Selain itu, politisi Partai Demokrat ini juga mengemukakan bahwa penanganan pandemi Covid-19 adalah mengenai penyelamatan warga negara.

"Hal pertama dalam penanganan pandemi ini sebenarnya bukan mengenai kekuasaan politik, melainkan menyelamatkan warga negara dari kematian yang lebih banyak." tulisnya, dikutip KabarJoglosemar.com dari akun Twitter @RachlandNashidik yang diunggah pada Senin, 2 Agustus 2021.

Baca Juga: Cara Dapat Diskon Listrik Agustus 2021, Simak Ketentuannya dan Cek di PLN Mobile

Dalam cuitan lain, Rachland menuturkan bahwa dirinya mendukung data yang disampaikan Luhut soal kematian yang terjadi di Solo.

Hal ini bersebrangan dengan pernyataan Gibran yang menilai data dari Luhut kurang tepat untuk menggambarkan situasi pandemi di wilayahnya.

Sebab banyak yang meninggal ada yang bukan dari wilayah Solo. 

Baca Juga: Pengumuman CPNS 2021, Begini Cara Cek Hasil Seleksi Administrasi Lengkap dengan Link

Menanggapi hal tersebut, Rachland menyampaikan kritikannya kepada putra sulung Presiden Jokowi ini. 

"Lalu kenapa bila korban berasal dari kota lain? Dia tak berhak dapat perawatan di Solo? Kematiannya tidak diakui dan tidak dicatat sebagai korban? Nyawa rakyat kok dipake bahan pokrol," cuitnya. 

Cuitan politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Tangkap layar Twitter.com/@RachlanNashidik.

Dia kemudian mengingatkan bahwa perubahan zona merah menjadi oranye tidak terbatas pada pemeriksaan KTP orang yang meninggal dunia.

Baca Juga: PPKM Level 4 Berakhir 2 Agustus 2021 Besok, Epidemiolog: Perlu Dipertahankan, Bahaya Jika Diturunkan

"Memangnya Zona Merah bisa ditipiskan jadi oranye dengan memeriksa KTP orang mati, memisahkannya dari jenazah ber-KTP Solo, dan tidak menghitungnya sebagai korban Covid?" tulisnya.

Sekedar informasi, dalam rapat koordinasi di Jawa Tengah, Luhut Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung soal angka kematian Solo yang tinggi. 

Kala itu, Luhut memaparkan bahwa angkanya masih sebanyak 877 kasus. ***

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler