Menkes Soroti Tingginya Angka Kematian di Jogja Akibat Covid-19

30 Juli 2021, 08:39 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin soroti tingginya angka kematian di Jogja akibat Covid-19 /Setkab

KABAR JOGLOSEMAR - Tingginya kasus kematian di Jogja akibat Covid-19 mendapat sorotan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Menkes mengaku telah mendapat laporan tingginya tingkat kematian pasien positif Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Jogja selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4.

"Saya sudah datang ke DIY dan berbicara dengan teman-teman dokter di DIY, memang banyak yang masuknya sudah dengan saturasi rendah sehingga wafat," kata Budi dalam Rakor virtual pada Kamis, 29 Juli 2021.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Kilometer

Dengan tingkat saturasi yang rendah itu menurutnya masyarakat Jogja yang sakit perlu mendapatkan akses perawatan baik di RS ataupun di fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter).

Dalam Rakor virtual itu, Menkes Bud mengaku akan mengirimkan oximeter ke seluruh puskesmas di Jogja.

Harapannya, oximeter itu dapat membantu memantau keadaan pasien supaya dapat segera mendapat penanganan.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendesak penambahan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 di Jogja.

Baca Juga: Jogja Terendah Persentase Perawatan Pasien Covid-19 di RS, Luhut Desak Konversi Bed Ditambah

Pasalnya, Jogja dianggap sebagai provinsi dengan persentase perawatan Rumah Sakit (RS) untuk pasien Covid-19 terendah diantara seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam rakor daring membeberkan bahwa hanya 6,1 persen pasien Covid-19 yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.

"Padahal secara umum bisa mencapai 20 persen. Situasi tersebut bisa menjelaskan mengapa angka kematian tinggi," ujar Luhut.

Luhut menjelaskan, dari 34.732 kasus aktif di Jogja, hanya 2.115 yang mendapat perawatan di Rumah Sakit.

Baca Juga: Apa Saja Bansos yang Cair Juli-Agustus 2021, Cek Daftar Nama Penerima di Laman Resmi Kemensos

Ia pun menyinggung kasus kematian yang meningkat sejak kapasitas tempat tidur RS (BOR) menembus angka hampir 80 persen. Karenanya, ia mendesak agar pemenuhan bed perawatan segera direalisasikan.

"Kapasitas rumah sakit sudah hampir full. Oleh karena itu, saya minta kepada Pemprov dan Pemkab/Pemkot di DIY agar segera melakukan konversi TT (tempat tidur) Non-Covid menjadi Covid," ujarnya. ***

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler