KABAR JOGLOSEMAR – Baru-baru ini di media sosial beredar kabar bahwa sebanyak 63 pasien COVID-19 di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta meninggal dunia karena kehabisan stok oksigen.
Belakangan ini, kasus COVID-19 yang semakin meningkat memang membuat banyak rumah sakit termasuk rumah sakit di Yogyakarta kewalahan menangani pasien.
Stok tabung oksigen memang semakin menipis karena banyaknya kebutuhan setiap harinya.
Di tengah kepanikan, muncul berita bahwa sebanyak 63 pasien COVID-19 meninggal karena kehabisan stok oksigen. Tentu saja hal ini semakin menambah kepanikan di masyarakat.
Oleh karena itu, pihak rumah sakit segera memberikan klarifikasi bahwa kabar tersebut ternyata tidak benar dan hanya hoaks.
“Informasi tersebut tidak sesuai fakta. Oksigen Liquid Central masih beroperasi dengan baik, sehingga kematian terjadi bukan karena suplai oksigen tidak mencukupi, tetapi disebabkan kondisi klinis pasien yang memang buruk,” kata pihak RSUP Dr Sardjito lewat surat klarifikasinya dikutip Kabar Joglosemar.com dari akun Instagram @rssardjito_official.
Baca Juga: Akun IG Hilang Dua Kali, Jerinx Lapor Polisi, Deddy Corbuzier: Makanya ke Jakarta
Pihak rumah sakit juga mengonfirmasi bahwa stok oksigen yang tengah habis adalah stok oksigen cair, bukan oksigen dalam bentuk tabung.
“Mengenai kehabisan stok oksigen di RSUP Dr Sardjito tersebut terjadi pada Oksigen Central yang berupa Oksigen Liquid (Cair bukan oksigen tabung,” lanjutnya.
Pasien yang meninggal pun jumlahnya lebih sedikit, yakni hanya 33 orang saja dari informasi salah yang beredar, yakni 63 orang.
“Pasien yang meninggal setelah pukul 20.00 WIB atau pasca oksigen liquid central habis sejumlah 33 pasien,” pungkasnya.
Pihak rumah sakit juga meminta agar masyarakat bisa memaklumi bencana pandemic ini dengan baik dan juga tetap mematuhi prokes yang berlaku.***