KABAR JOGLOSEMAR - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi tegur Satpol PP Semarang atas apa yang dilakukan saat menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih buka pada masa PPK Darurat Jawa Bali.
Hendrar Prihadi dalam pidato yang beredar di media sosial, salah satunya yang diunggah oleh Instagram @lambe_turah pada Selasa, 6 Juli 2021 mengatakan menegur langsung Kepala Satpol PP.
Teguran itu terkait dengan penertiban PKL yang dilakukan Satpol PP dengan cara menyemprot air ke arah warung-warung yang masih buka.
Baca Juga: Beberkan Alasan Tak Terapkan Lockdown, Luhut: Mati Semua Rakyat Kalau Kita Lockdown
"Saya tegur KA Satpol karena Satpol terang-terangan menyemprot warung-warung yang masih berjualan," kata Hendrar.
Walkot Semarang ini juga menyebut bahwa ada hal lain yang bisa dilakukan agar aturan bisa diikuti.
Hendrar Prihadi juga menekankan agar jangan sampai ada tindakan yang justru tidak produktif dengan tujuan menegakkan aturan selama PPKM Darurat.
Baca Juga: Cegah Fisik Drop di Masa Pandemi Covid-19, Ini Daftar Buah untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
"Bermainlah yang efisien, lakukan tugas ini dengan sebaik-baiknya, sampaikan pada masyarakat dengan santun," lanjut Hendrar.
Selain itu, ia kembali mengingatkan jangan sampai ada kejadian yang tidak diinginkan.
"Jangan sampai hanya karena panjenengan capek malah muncul kejadian-kejadian yang kontraproduktif, terima kasih, selamat malam," pungkas Hendrar.
Baca Juga: Sinopsis Drakor Sell Your Haunted House, Tayang di NET TV Malam Ini
Sebelumnya, beredar video sebuah mobil damkar menyemprotkan air ke arah pedagang dang warung-warung yang masih buka saat pelaksanakaan PPKM Darurat.
Warung dan toko yang tersemprot dari mulai warung makan hingga ke penjual pulsa dan counter HP.
Selain itu, tampak juga petugas Satpol PP yang mengangkut barang-barang milik pedagang, dari mulai kursi plastik hingga rak pajangan.
Baca Juga: Jenazah Diduga Pasien Covid-19 Terjatuh dari Mobil Ambulan di Gresik
Video tersebut memantik reaksi dari netizen. Sebagian setuju atas tindakan Satpol PP namun ada yang berpendapat lebih baik diingatkan secara baik-baik.***