Kemenkes Nunggak Rp 26 Miliar di Dua Rumah Sakit di Kota Jogja

19 Juni 2021, 11:29 WIB
Ilustrasi virus corona varian baru /Pixabay
 

KABAR JOGLOSEMAR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki tunggakan sebesar Rp 26 miliar di dua rumah sakit (RS) di Kota Yogyakarta untuk biaya perawatan pasien COVID-19.

Masing-masing Rp 16 milir di RSUD Wirosaban dan Rp 10 miliar di RS Bethesda Yogyakarta.

Di RSUD Wirosaban, untuk tahun 2020 sebesar Rp 5 miliar dan posisi berkas masih dalam proses verifikasi BPKP, sedangkan untuk Januari-Mei 2021 sebesar Rp 11 miliar posisi sudah ada MoU di Kemenkes.

Baca Juga: Waspada, Gejala Baru Covid-19 Kini Tak Hanya Demam dan Batuk

Sementara di Bethesda total Rp 10 miliar sehingga total tunggakan Kemenkes di dua rumah sakit tersebut sebesar Rp 26 miliar.

"Ini baru 2 rumah sakit. Saya yakin rumah sakit lain di Kota Yogyakarta juga ada permasalahan klaim dengan Kemenkes," kata Antonius Fokki Ardiyanto S.IP, Ketua Pansus COVID-19 DPRD Kota Yogyakarta, kepada Kabar Joglosemar usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua rumah sakit tersebut pada hari Jumt, 18 Juni 2021.

Menurut Antonius Fokki Ardiyanto, sidak hanya memilih 2 rumah sakit tersebut sebagai sampel untuk mengetahui kondisi rumah sakit di Kota Yogyakarta dalam menangani kasus COVID-19.

Baca Juga: Bantul dan Sleman Dominasi Kasus Tertinggi Harian COVID-19 di DIY

Dari sidak tersebut diketahui bahwa di RSUD Wirosaban diperoleh fakta bahwa semua ruang untuk penanganan COVID-19 baik yang ICU maupun non ICU dalam posisi penuh.

Untuk penanganan pasien COVID-19, RSUD Wirosaban menyiapkan 40 bed dan7 bed untuk ICU.

Kendala yang muncul adalah bila dalam satu ruang ada 3 bed dan satu bed misalnya ditempati perempuan maka dua bed yang lain tidak bisa ditempati lawan jenis.

Baca Juga: Mengkhawatirkan, Kasus Covid-19 Varian Delta di Kudus Terus Bertambah Jadi 62 Orang

"Ini yang harus segera dicarikan formulasinya mengingat di luar juga banyak pasien yang antri. Sedangkan untuk permasalahan oksigen tidak ada kendala mengingat di RSUD sudah tersentral," kata Antonius Fokki Ardiyanto.

Sementara di RS Bethesda, menurut Fokki, posisi bed yang disiapkan baik ICU maupun non ICU sejumlah 50 bed juga sudah penuh.

Walaupun ada catatan bahwa perubahan ini sangat cepat karena belum tentu sekarang penuh, besok juga penuh.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 DIY Tambah 592, Bantul Tertinggi Konfirmasi Kasus

Dalam sidak di RS Bethesda, Pansus COVID-19 DPRD Kota ditemui langsung oleh Direktur RSt Bethesda dan beberapa pejabat di lingkungan rumah sakit swasta tertua di Jogja itu.

Menurut Fokki, sidak dilakukan sebagai salah satu fungsi pengawasan. Sidak ini dilatarbelakangi oleh situasi pandemi COVID-19 di Kota Yogyakarta yang akhir-akhir ini pasca mudik libur Lebran meningkat.

Sidang untuk mengetahui kondisi faktual rumah sakit dalam menyikapi situasi akhir-akhir ini.

Baca Juga: DIY Masuk 5 Besar Tambahan Kasus Harian Tertinggi Positif Covid-19

Setelah melihat situasi di kedua rumah sakit tersebut, menurut Antonius Fokki, disimpulkan bahwa situasi ini harus segera diantisipasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sehingga kemungkinan terburuk dari situasi pandemi COVID-9 dapat ditangani dengan baik karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Pansus COVID-19 DPRD Kota Yogyakarta mengharapkan agar Walikota Yogyakarta dan Gubernur DIY agar segera berkoordinasi dengan Kemenkes untuk proses pencairan klaim selama dokumen lengkap dan segera ditindanjuti. *** 

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler