KABAR JOGLOSEMAR - Merasa tak terima diserempet, seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI AU Adisutjipto, Jogja memukul seorang warga.
Kejadian pemukulan oleh pria mengaku anggota TNI AU tersebut terjadi di Luwes Gentan, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Minggu, 6 Juni 2021.
Oknum tersebut juga sempat memukul seorang bapak berinisial IT warga Gentan, Sukoharjo, Jawa Tengah yang sempat merekam video kejadian cekcok.
P, anak korban yang dipukul karena merekam video mengatakan bahwa sang ayah sempat menyaksikan sendiri kejadian tersebut.
Baca Juga: Gagal Raih Podium, Fabio Quartararo Balapan dengan Dada Terbuka di MotoGP Catalunya 2021
Berdasarkan keterangan, pria mengaku anggota TNI AU Jogja itu sempat mengejar pemilik mobil Honda Freed setelah sempat serempetan.
"Daihatsu Xenia milik oknum tersebut mengejar Honda Freed, kemudian dihentikan. Katanya Honda Freed menyerempet Daihatsu Xenia. Kemudian oknum tersebut langsung memukuli pengemudi Honda Freed," ujar P saat dikonfirmasi Kabar Joglosemar pada, Minggu malam.
Belum cukup, sang pelaku pemukulan tersebut juga sempat meminta uang ganti rugi setelah aksi serempetan itu.
Padahal berdasarkan keterangan tidak ada kerusakan sama sekali dari insiden itu.
Baca Juga: 60 Desa di Kudus, Jawa Tengah Masuk Zona Merah Covid-19
"Setelah itu minta ganti rugi, padahal mobilnya tidak ada kerusakan sama sekali. Di TKP ada seorang bapak (bapak saya) yang merekam kejadian tersebut, si oknum tidak terima lantas memukul kepala bapak tersebut," ujarnya.
Warga Sukoharjo itu menyebut bahwa saat cekcok, pelaku sempat menunjukkan Kartu Tanda Anggota TNI AU Adisutjipto miliknya. Tak hanya itu, di mobil pelaku juga tersemat stiker bertuliskan Lanud Adisutjipto.
Dan dari sejumlah informasi, pihaknya mendapatkan keterangan bahwa pria tersebut merupakan salah satu anggota TNI AU berpangkat Serka.
"Oknum tersebut sempat menunjukkan KTA nya," ujar warga tersebut.
Baca Juga: Resleting Melorot Quartararo Jadi Sorotan, MotoGP Banjir Komentar Kocak Netizen Indonesia
Rencananya korban pemukulan bakal menjalani visum dan membuat laporan.
"Kepalanya masih pusing, ini mau divisum untuk laporan ke POMAU," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan masih belum ada keterangan dari pihak terkait tentang hal ini. ***