Disebut Anak Genderuwo oleh Dukun, Anak di Temanggung Ditenggelamkan ke Bak Mandi hingga Tewas

18 Mei 2021, 17:47 WIB
Anak di Temanggung disebut anak Genderuwo . /Instagram @temanggungzone/FB Eris Riswandi

KABAR JOGLOSEMAR – Seorang anak berusia tujuh tahun di Temanggung, AHL, harus meregang nyawa karena dugaan bahwa dirinya adalah anak genderuwo.

Menurut hasil penyelidikan polisi, AHL tewas karena korban ritual dukun. Adapun ritual tersebut dilakukan oleh dukun dan melibatkan kedua orang tua korban atas dugaan bahwa anak tersebut merupakan anak genderuwo.

Awalnya, kedua orang tua AHL membawa AHL ke dukun tersebut. Lalu setelah dilihat, Dukun H, anak tersebut nakal karena merupakan keturunan dari genderuwo, sehingga harus diruwat.

Baca Juga: Amanda Manopo Blak-blakan Ungkap Dirinya Diputusin Billy Syahputra

Bagi yang belum tahu, diruwat merupakan istilah untuk melepaskan atau membebaskan sesuatu. Dalam hal ini, ruwat yang dimaksud adalah membebaskan roh jahat yang ada pada tubuh AHL.

Ritual ruwatan yang dilakukan yaitu dengan cara membenamkan kepala AHL ke bak mandi berkali-kali hingga tak sadarkan diri. Setelah dibawa ke kamar, korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Pasca AHL meninggal, Dukun H meyakinkan kedua orang tua AHL bahwa anak tersebut akan hidup lagi.

Baca Juga: Haikal Hassan Dikecam Al-Qassam Usai Dinilai Sebut Pemuda Palestina Provokasi Israel

Bedanya, setelah hidup nanti anak tersebut tidak akan mendapat pengaruh dari roh jahat atau makhluk dari dunia lain.

Akhirnya jasad korban pun hanya disimpan di rumah selama kurang lebih empat bulan. Kondisi terkini, jasad tersebut kini tinggal tersisa tulang belulang dan kulit kering.

“Jadi kata dukunnya korban itu anak genderuwo, maka untuk menghilangkan pengaruhnya ya harus ritual. Sampai saati ini penyidik kami juga masih di Bejen untuk lanjutan olah TKP, mudah-mudahan ada perkembangan lebih lanjut lagi. Jadi melihat ritual itu indikasinya ada KDRT,” ungkap pihak kepolisian, Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi.

Baca Juga: Migrasi Kaum Yahudi ke Palestina, Penyebab Sejarah Panjang Konflik Israel-Palestina?

Setelah kasus ini terungkap ke polisi, empat orang saksi telah diperiksa. Empat orang tersebut adalah kedua orang tua korban, Dukun H, dan B yang masih terus dikejar hingga kini.

“Sampai saat ini kita baru melakukan pemeriksaan kepada 4 orang, atas nama M yang merupakan ayah kandung korban, kemudian S ibu kandung korban, kemudian H dan B. Itu masih kita kejar terus pemeriksaannya. Sementara ini dugaannya memang ada ritual atas bujuk rayu dari saudara H yang merupakan seorang dukun, juga atas saran B di mana melihat kondisi anak nakal dan kena pengaruh ghaib,” katanya.***

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler