Sate yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol di Bantul Mengandung Sianida, Targetnya adalah Polisi Penyidik Senior

3 Mei 2021, 06:29 WIB
Ilustrasi botol racun /Pixabay/qimono

KABAR JOGLOSEMAR - Naba Faiz Prasetya alias NFP, anak SD berusia 8 tahun anak pengemudi Ojol di Bantul meninggal karena sate yang disantapnya mengandung racun jenis C. 

Hal ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi, sebagaimana dikutip oleh Kabar Joglosemar.

"Makanannya positif mengandung racun. Racunnya jenis C. Terdapat di bumbu dan sate yang ada bumbunya. Intinya (racun) ada di bumbu," ujar Ngadi saat ditemui pada Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 Mei 2021: Ricky Dijebak, Aib Elsa Terbongkar, Nino Serahkan Surat Tes DNA pada Aldebar

Racun jenis C ini termasuk racun yang mudah diapatkan karena ada di dalam racun tikus, juga biasa dipakai untuk meracuni ikan.

"Mudah ditemukan, bentuknya cair dan padat. Selain di Apotas juga ada racunnya. Lalu obat (racun) tikus juga ada," terang dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Dinas Kesehatan DIY juga dipastikan bahwa sate yang dimakan oleh NFP mengancung racun potasium sianida.

Baca Juga: Bukan I Hate Monday, Senin adalah Hari Istimewa Untuk Umat Islam, Ini Penjelasannya

Potasium sianida adalah racun yang bisa didapatkan dengan mudah. Berdasarkan penelusuran Kabar Joglosemar, potasium sianida banyak dijual secara online.

Kandungan potasium sianida sangat mematikan, tidak berbau, namun mengandung rasa pahit jika tercampur dalam makanan.

Kronologi Kejadian Sate Beracun

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Minggu, 25 April 2021 saat sedang beristirahat di sebuah masjid di daerah Gayam, Yogyakarta pengemudi Ojol bernama Bandiman menerima order secara offline dari seorang wanita.

Wanita itu memintanya untuk mengirim paket ke daerah Kasihan, Bantul untuk penerima bernama Tomi. Wanita itu menyebut pengirim paket adalah Hamid dari Pakualaman.

Tanpa curiga, Bandiman pun menerima orderan tersebut. Keduanya sepakat rtarif pengantaran paket adalah Rp25 ribu namun wanita itu memberi Rp30 ribu.

Baca Juga: Pria Bawa Uang Tunai Rp2,1 Miliar Pakai Mobil Pribadi di Tol Ngawi, Polisi Lakukan Ini

Sesampainya di alamat tujuan, penerima yang adalah Tomi tidak mau menerima paket tersebut karena merasa tidak kenal dengan Hamid.

Tomi pun memberikan paket tersebut kepada Bandiman untuk santapan buka puasa. Belakangan diketahui bahwa paket tersebut berisi sate lontong. 

Malang tak dapat ditolak, sate tersebut ternyata mengandung racun dan menewaskan anak Bandiman, Faiz Naba Prasetya.

Belakangan diketahui, Tomi adalah seorang polisi di Satreskrim Polresta Yogyakarta berpangkat Aiptu.

***

 

 

 

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler