Uji Coba Vaksin COVID-19 Bisa Dihirup dari Hidung Tunjukan Hasil Menjanjikan

22 Januari 2021, 13:53 WIB
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 /pixabay/Wilfried Pohnke

KABAR JOGLOSEMAR - Adanya pandemi corona membuat para peneliti terus melakukan segala langkah uji coba salah satunya ialah dengan membuat vaksin sebagai langkah pencegahan dan meningkatkan antibodi.

Jika yang sudah banyak masyarakat ketahui ada vaksin yang dipakai dengan cara diauntik, belum lama ini ilmuan tengah mengembangkan vaksin COVID-19 yang bisa dihirup.

Spritz, yang sedang dikembangkan, para peneliti melaporkan bahwa vaksin semprotan hidung itu menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengujian hewan.

Dikutip Kabar Joglosemar dari US News, hewan pengerat yang diberi dua dosis vaksin tersebut memiliki respons antibodi dan sel T yang cukup kuat untuk menekan SARS-CoV-2, virus corona penyebab COVID-19.

Baca Juga: Perankan Lim Ju Gyeong di True Beauty, Moon Ga Young: Perlu Waktu Untuk Memahaminya

Baca Juga: Jadi Sajian Wajib saat Perayaan Imlek, Ini Asal Usul Kue Bulan

Para ilmuwan dari Lancaster University di Inggris dan Texas Biomedical Research Institute di San Antonio mengatakan bahwa dalam uji coba, vaksin itu diketahui bisa mengurangi kerusakan paru-paru, peradangan dan keparahan penyakit pada hewan pengerat.

"Kami menemukan bahwa pemberian vaksin ini melalui semprotan hidung sepenuhnya melindungi hewan dari penularan virus yang menyebabkan penularan virus," kata penulis studi Muhammad Munir, ahli virus Universitas Lancaster.

"Ini berarti imunisasi saluran pernapasan bagian atas melalui semprotan hidung dapat mencegah individu menyebarkan virus dan mengembangkan infeksi di tempat lain. di dalam tubuh," imbuhnya.

Namun meski sudah tampak hasil yang menjanjikan dalam uji coba dengan hewan, vaksin COVID-19 yang digunakan dengan cara dihirup ini perlu uji coba pada manusia untuk menentukan penerapannya dan untuk mendapatkan persetujuan regulasi.

Baca Juga: PSTKM DIY Diperpanjang, Okupansi Hotel Terjun Bebas 

Baca Juga: Vaksinasi Jalur Mandiri untuk 19-59 Tahun, Simak Tahapan dan Cara Pendaftarannya di Sini

Vaksin semprot hidung didasarkan pada virus unggas umum yang disebut Newcastle Disease Virus (NDV), yang dapat bereplikasi pada manusia tetapi tidak berbahaya.

Tim peneliti merekayasa NDV untuk menghasilkan protein lonjakan virus SARS-CoV-2 untuk menggerakkan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang virus corona.

Temuan mereka itu dipublikasikan baru-baru ini di BioRxiv, server pracetak untuk penelitian yang belum ditinjau sejawat.

Menurut peneliti, sejumlah keuntungan dari vaksin COVID-19 semprotan hidung di antaranya bersifat noninvasif, memicu kekebalan lokal, dan menjadi alternatif bagi orang yang takut jarum suntik atau mengalami gangguan pembekuan darah. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: US News

Tags

Terkini

Terpopuler