Tol Jogja-Bawen Melintasi 3 Kecamatan, 7 Kelurahan dan 28 Padukuhan di Sleman

21 Januari 2021, 08:38 WIB
Ilustrasi jalan tol /Pixabay/Alexas_photo

KABAR JOGLOSEMAR - Pembangunan jalan tol Jogja-Bawen, Jawa Tengah segera dimulai. Pembangunan jalan sepanjang 8,25 kilometer itu memasuki tahapan persiapan.

Hal ini ditandai dengan prosesi pemasangan patok trase Jalan Tol Yogyakarta-Bawen oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di SMP Negeri 2 Tempel, Kabupaten Sleman, pada hari Selasa, 19 Januari 2021.

Menurut Krido Suprayitno, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, lokasi jalan tol Jogja-Bawen akan melewati 28 padukuhan di 7 kelurahan dari 3 kecamatan di Kabupaten Sleman.

Ketiga kecamatan di Sleman yang dilintasi jalan tol tersebut adalah Kecamatan atau Kapanewon Mlati, Tempel dan Seyegan.

Secara rinci Krido Suprayitno menyebut di Kecamatan Tempel, jalan tol Jogja-Bawen melewati Kalurahan Banyurejo, Tambakrejo dan Sumberejo. Sementara di Kecamatan Seyegan melintasi Kalurahan Margokaton, Margodadi dan Margomulyo. Dan di Kecamatan Mlati hanya melintasi Kalurahan Tirtoadi.

Baca Juga: 3 Poin Penting dari 17 Perintah Eksekutif Joe Biden: dari Aturan Imigrasi hingga Kerjasama dengan WH

Sedangkan total bidang tanah di wilayah Kabupaten Sleman yang terdampak atau digunakan untuk pembangunan jalan tol Jogja-Bawen, menurut Krido, sebanyak 915 bidang dengan total luas 49,6ha dengan panjang 8,25 km.

Sementara status kepemilikan tanah yang digunakan untuk pembangunan jalan tol di wilayah Kabupaten Sleman terdiri dari 48,09 persen sertifikat hak milik, 42,4 persen letter C, 1,09 persen hak pakai, 0,22 persen tanah wakaf dan 8,20 persen merupakan tah kas desa.

Tahap persiapan pembangunan jalan tol Jogja-Bawen tersebut dilakukan setelah Gubernur DIY menerbitkan izin penetapan lokasi jalan tol di wilayah Kabupaten Sleman, DIY, berupa Keputusan Gubernur DIY Nomor 385/KEP/2020 tertanggal 21 Desember 2020 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen di DIY.

Dalam acara prosesi pemasangan patok trase Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di SMP Negeri 2 Tempel, Sleman, Selasa (19/1/2021), Gubernur DIY mengatakan bahwa keberadaan infrastruktur jalan akan mempermudah konektivitas, mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi kesenjangan pendapatan antar wilayah.

Selain itu, menurut Sultan HB X yang dikutip Kabar Joglosemar dari Humas Pemda DIY mengatakan bahwa kehadiran jalan bebas hambatan juga akan berdampak semakin luas peluang usaha dan lapangan kerja, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang berdaya saing.

Baca Juga: Sultan Merapat! Referensi Kado Valentine Selain Coklat

Baca Juga: 10 Fakta Rekam Jejak Karir Listyo Sigit Prabowo yang Baru Saja Ditetapkan Sebagai Kapolri Baru

"Sarana vital ini juga diharapkan mampu menarik investasi baru sekaligus memfasilitasi barang dan jasa yang membutuhkan mobilitas cepat," kata Gubernur DIY.

Menurut Sri Sultan, efek domino dari keberadaan infrastruktur jalan adalah terjadinya akselerasi pembangunan yang mengondisikan pemulihan ekonomi yang bersifat endogen, berkualitas, berkelanjutan dan merata.

Sri Sultan mengaku, pembangunan jalan tol sudah dibicarakan sejak tahun 1990an, bahkan menjadi impian bagi rakyat DIY. Dan dari semua wacana, hambatan teknis dan kendala sosial selalu menjadi kendala. 

Namun demikian, menurut Sultan, ketika jalan tol di Jawa Tengah dan DIY ditetapkan dengan Perpres Nomor 109 tahun 2020 sebagai Proyek Strategis Nasional, semua rintangan dapat diselesaikan dengan baik dan win-win solution.

“Itu semua terjadi antara lain karena adanya dukungan dan kesadaran masyarakat yang terdampak. Selain itu, juga membenarkan keyakinan Bapak Presiden (RI) bahwa dari semua langkah yang terpenting adalah eksekusinya. Teori di atas kertas dan wacana yang sering berkepanjangan, harus diwujudkan ke dalam aksi,” kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca Juga: Sering Diucapkan Ketika Perayaan Imlek, Ini Asal Usul Sejarah Ucapan Gong Xi Fa Cai

Pada kesempatan itu, Sri Sultan berharap agar dalam pelaksanaan konstruksi pembangunan tol Jogja-Bawen kontraktor lokal yang terseleksi ikut dilibatkan.

Dengan demikian, proses pembelajaran bisa meningkatkan klasifikasi usaha agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan faktor regional growth. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: jogjaprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler