Puncak Musim Hujan, BMKG Himbau Masyarakat Waspada Potensi Banjir Meningkat di Beberapa Daerah

19 Januari 2021, 06:40 WIB
Ilustrasi banjir /pixabay/Hermann//pixabay/Hermann

KABAR JOGLOSEMAR - Awal tahun 2021 hingga Maret 2021 masyarakat diminta waspada akan terjadinya bencana alam seperti gempa, tanah longsor dan banjir. 

BMKG menghimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan akan bencana yang datang sewaktu-waktu. Memasuki puncak musim hujan peningkatan potensi bencana hidrometeorologi semakin meningkat. 

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan mengungkapkan, bulan Januari-Februari memasuki puncak musim hujan karena itu perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi.

"Berdasarkan data BMKG pada Dasarian III Januari 2021 terdapat daerah dengan potensi banjir menengah yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi tenggara, Maluku dan Papua," tuturnya.

Baca Juga: 9 Manfaat Buah Naga Untuk Kecantikan, Salah Satunya Melawan Tanda Penuaan

Perlu diwaspadai potensi bencana banjir yang dalam waktu dekat kemungkinan masih banyak terjadi di beberapa daerah.

Deputi bidang Meteorologi Guswanto menambahkan, saat ini ada beberapa fenomena cuaca yang harus diwaspadai yaitu MJO (Madden Julian Oscillation) serta fenomena lokal, regional dan global.

"MJO saat ini teramati sedang aktif di wilayah Samudra Hindia sebelah barat Sumatera. Fenomena gelombang atmosfer (Kelvin Wave) diperkirakan cukup aktif di sebagian wilayah Indonesia bagian timur periode 14-17 Januari 2021," paparnya.

Sedangkan Angin Monsun Asia mengalami penurunan intensitas dalam sepekan terakhir dan diperkirakan akan meningkat kembali dalam sepekan ke depan. Sementara suhu muka laut masih relatif hangat.

Baca Juga: Bali Jadi Trending Twitter karena Bule Ini Tinggal Secara Ilegal

BMKG memprakirakan pada periode 16-21 Januari 2021 potensi hujan lebat dengan intensitas sedang-lebat terdapat di wilayah, Aceh, Sumatera Utara, Jami, Sumatera Selatan, anten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Bkemudi ada pula Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir membuat beberapa kota di Jawa Barat mengalami banjir. Seperti yang baru-baru ini terjadi, sebanyak 21.199 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Cirebon, akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (17/1) pukul 20.30 WIB.

Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat tinggi mata air 50 sampai 120 sentimeter yang berdampak pada enam kecamatan, antara lain Kecamatan Plered, Kecamatan Klangenan, Kecamatan Tengahtani, Kecamatan Suranenggala, Kecamatan Panguragan, dan Kecamatan Susukan.

Baca Juga: Gempa Kembali Guncang Majene 18 Januari 2021

Tercatat 5.352 unit rumah warga terdampak sehingga sebanyak 114 orang harus mengungsi.

Selain Cirebon, Majalengka juga mengalami banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi serta air limpasan dari Sungai Cipelang Blok Palasah menuju Dusun Jagawana yang terjadi Senin (18/1) pukul 02.00 WIB dengan tinggi muka air mencapai 70 centimeter.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka melaporkan sebanyak 40 rumah dan 4 hektar lahan persawahan terendam.

"Saat ini dampak korban jiwa akibat banjir di Majalengka masih dalam proses pendataan," pungkasnya.***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: BMKG BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler