Kementerian PUPR Selesaikan Proses Tender 1.191 Paket Senilai Rp 14,6 Triliun

15 Januari 2021, 21:59 WIB
Ilustrasi berjabat tangan untuk selesaikan tender /Pixabay/adamr

KABAR JOGLOSEMAR - Meski masih dalam masa pandemi COVID-19, roda pembangunan tetap harus bergerak. Dan ini sudah dilakukan dan dibuktikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sejak Oktober 2020, Kemen PUPR sudah mulai melakukan percepat dalam proses tender atau seleksi dini.

Baca Juga: Biden Tunjuk Mantan Kepala FDA Kessler untuk Memimpin Penggerak Vaksin AS

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sejak Oktober 2020, Kementerian PUPR telah melaksanakan tender seleksi dini untuk 3.175 paket dengan nilai total Rp 38,6 triliun.

Dan sampai Jumat, 15 Januari 2021, sebanyak 1.191 paket senilai Rp 14,6 triliun proses tendernya sudah selesai.

Pada tahun anggaran 2021, Kementerian PUPR memperoleh alokasi anggaran yang sangat besarmencapai Rp 149,8 triliun.

Dengan anggaran sebesaritu diharapkan dapat membuat sektor konstruksi nasional kembali bergeliat di tengah pandemi saat ini.

Menurut Basuki Hadimuljono yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman resmi kominfo, paket yang sudah selesai proses tendernya terdiri dari 209 paket senilai Rp 2,1 triliun dan 982 paket senilai Rp 12,5 triliun yang siap ditandatangani secara serentak oleh para pejabat pembuat komitmen dan penyedia jasa di kantor-kantor Balai PUPR di 34 provinsi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sementara Presiden Joko Widodo saat menyaksikan secara virtual penandatanganan kontrak paket tender atau seleksi dini yang dilakukan PUPR tahun anggaran 2021, memberikan penghargaan dan apresiasi atas upaya Kementerian PUPR yang sejak bulan Oktober 2020 telah melakukan percepatan dalam proses tender atau seleksi dini.

Baca Juga: Karena Alasan Keamanan, Latihan Pelantikan Calon Presiden Baru AS Ditunda

Presiden meminta agar anggaran besar yang diperoleh kementerian harus berdampak signifikan dan memberikan daya ungkit bagi perekonomian nasional.

Dan daya ungkit tersebut harus mampu memberikan kesempatan kerja dan dampak ganda lain yang lebih luas.

Menurut Presiden Jokowi, kembali bergeliatnya sektor konstruksi tidak saja memberi kesempatan kerja bagi para pekerja konstruksi, tetapi juga berdampak dampak ganda yakni menggerakkan rantai pasok sektor konstruksi, industri baja, besi, alat berat, bahkan turut menggerakkan sektor informal dan usaha kecil lainnya.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengngatkan bahwa masih ada sisa paket kegiatan infrastruktur yang juga harus segera ditenderkan dan diselesaikan.

Presiden pun meminta Menteri PUPR agar melakukan percepatan kembali dalam rangka menggerakkan ekonomi nasional.

Baca Juga: Mumpung Akhir Pekan, Ini 7 Cara Merawat Tanaman Hias di Rumah Agar Bertumbuh Subur

“Saya mengingatkan seluruh jajaran Kementerian PUPRagar pada tahun 2021 harus bekerja lebih cepat lagi. Kita harus sadar bahwa kita masih dalam kondisi krisis. Karena itu, semangatnya harus berbeda, auranya harus berbeda,” kata Presiden Jokowi.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler