KABAR JOGLOSEMAR - Sampai saat ini virus corona atau COVID-19 belum bisa dikendalikan.Ini bisa dilihat dari jumlah kasus harian baik yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal dunia tetap tinggi, meski yang sembuh juga jauh lebih tinggi.
Karena itu, perlu ada cara yang ampuh untuk menghentikan dan melawan penyebaran atau penularan virus corona. Dan cara yang ampuh ini harus dilakukan atau diterapkan secara bersama/simultan dan diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Prof Wiku, Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman resmi COVID-19, ada 3 cara ampuh yang mampu menghentikan penyebaran/penularan virus corona :
1. melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat yakni 3M : memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan
2. menjalankan 3T yakni testing, tracing dan treatment
3. vaksinasi.
Cara pertama dan kedua sudah dijalankan namun belum maksimal dan tidak dilakukan dengan disiplin dan ketat. Sehingga angka kasus terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19 masih tinggi.
Karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali mulai hari ini, Senin, 11 Januari sampai dengan 25 Januari 2021.
Penerapan PKM ini akan dilakukan bersamaan dengan program vaksinasi yang menurut rencana akan dimulai pada 13 Januari 2021.
Menurut Prof Wiku, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tinggal menunggu hasil evaluasi dari Badan POM dan Izin Pengunaan Darurat sebelum program vaksinasi dijalankan. Karena itu, seluruh masyarakat perlu menyiapkan diri untuk vaksinasi saat vaksin sudah siap.
"Namun, sebelum vaksinasi dilakukan perlu tetap menjalankan 3M: memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan hindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun. Hal ini tetap penting dilakukan sebagai upaya pencegahan utama," kata Prof Wiku.
Selain 3M, dukung upaya pemerintah untuk mejalankan 3T (testing, tracing, treatment).
"Penerapan 3M + 3T + vaksinasi merupakan 3 paket sebagai cara ampuh lawan Covid-19," kata Prof Wiku. ***