Presiden Jokowi : Sudah Lewati Titik Terendah, Ekonomi Indonesia Harus Terus Dijaga

4 Januari 2021, 16:21 WIB
Terkait kabar resuffle kabinet, Jokowi dikabarkan akan panggil kandidat menteri /Tangkapan Layar Youtube.com/Sekretariat Presiden

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa ekonomi Indonesia sudah melewati titik terendah. Karena itu, kondisi tersebut terus dijaga agar ekonomi terus bangkit sehingga tumbuh sesuai dengan yang diharapkan.

Bahkan menurut Presiden Jokowi, sinyal positif membaiknya ekonomi Indonesia sudah mulai terlihat. Misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III sudah menunjukkan tren positif dibandingkan dengan pada kuartal sebelumnya.

Pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia terkontraksi minus 5,32 persen, namun pada triwulan III-2020 terjadi pembaikan menjadi minus 3,49 persen.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 4 Januari 2021: Andin Sadar dari Koma, Elsa Masih Ancam Aldebaran

Ini berarti, menurut Presiden Jokowi, ekonomi Indonesia sudah melewati titik terendah, titik balik menuju kondisi yang membaik. Dengan perkembangan ini, Presiden Jokowi yakin dan optimistis ekonomi Indonesia akan terus membaik pada kuartal-kuartal berikutnya.

Dengan momentum ini, Presiden Jokowi mengaku sangat yakin ekonomi Indoneia akan terus bergerak ke arah positif pada triwulan IV dan seterusnya.

Optimisme dan keyakinan itu juga dilandasi bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat lebih rendah dari rata-rata dunia. Kasus aktif di Indonesia sebesar 12,72 persen, sementara rata-rata dunia 28,04 persen.

Baca Juga: Diajarkan Rasulullah, Baca Doa Ini Ketika Sakit Gigi Dijamin Cepat Sembuh

“Sedangkan tingkat kesembuhan juga semakin membaik, mencapai angka 84,02 persen. Hal ini lebih baik dari angka kesembuhan rata-rata dunia yang hanya sebesar 69,56 persen,” kata Presidenkomi Jokowi seperti dikutip Kabar Joglosemar dari laman resmi kominfo.

"Kerja keras kita selama 9 bulan sejak pandemi Covid-19 masuk Indonesia pada Mart 202 sudah mulai menampakkan hasil, sinyal positif sudah kita lihat,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi juga memaparkan sejumlah indikator yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik. Misalnya, industri pengolahan yang memberikan kontribusi paling besar untuk PDB (Produk Domestik Bruto) menunjukkan perbaikan pada Oktober 2020.

Baca Juga: Mengenal Metode FAST: Metode Cepat Mengenali Gejala Stroke

Hal ini didukung adanya peningkatan impor bahan baku dan barang modal pada bulan tersebut. Sementara neraca perdagangan mengalami surplus 8 miiardollar AS pada triwulan III-2020 juga ikut mendukung ketahanan sektor eksternal.

Kemudian, sisi pasar modal dan keuangan, menurut Presiden Jokowi, kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan.

Pada 17 November 2020, IHSG tercatat mencapai level 5.522, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Rp 14.050.

Baca Juga: Ini Mekanisme Penyaluran Bansos BST Rp 300 Ribu yang Cair Hari Ini, Simak

Menurut Presiden Jokowi, perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral. Sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam pada 24 Maret 2020.

Dengan sejumlah indikator dan perkembangan positif tersebut, Presiden Jokowi meminta agar momentum pertumbuhan yang positif ini harus terus dijaga dan tetap fokus bergerak ke depan dalam upaya bangkit dan pulih dari pandemi.

“Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah. Kita tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Waspada agar jangan sampai terjadi gelombang kedua, yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan,” kata Presiden Jokowi.***

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler